Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika belum tidur saat tengah malam perut terasa lapar. Saat menyempatkan makan, tak lama setelah itu tidur, maka sistem pencernaan akan terganggu. Saat tidur pun pencernaan manusia tetap bekerja. “Tapi tidak sekuat pada siang saat tubuh mengonsumsi makanan dan minuman,” kata ahli sistem pencernaan (gastroenterolog) Niket Sonpal, seperti dikutip dari Livestrong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Center for Biotechnology Information, ketika seseorang tidur pada malam usus memang melakukan pencernaan, namun prosesnya lambat, bahkan saat perut kosong. Itu sebabnya sebaiknya tidak makan sebelum tidur. Akibatnya pencernaan tidak beristirahat dengan baik, sehingga menyebabkan seseorang terbangun, karena gangguan pencernaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makan sebelum tidur bisa menyebabkan penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), menurut ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, Scott Gabbard. Efeknya menyebabkan iritasi dengan sensasi panas di tenggorokan dan dada, karena kondisi asam lambung yang naik.
Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, di antara perut dan kerongkongan terdapat katup otot bagian bawah sistem pencernaan. Terkadang katup ini tetap terbuka, karena mengonsumsi makanan sebelum tidur. Ketika katup otot itu terbuka isi lambung dan cairan asam naik ke pencernaan bagian atas, sehingga menyebabkan iritasi.
Walaupun begitu, tidak semua makanan menyebabkan masalah pencernaan ketika dikonsumsi sebelum tidur, seperti dikutip dari Verywell Health. Jika terasa lapar sebelum tidur, sebaiknya tak menyantap makan atau minuman yang pedas dan asam, seperti jeruk, tomat, alkohol, cokelat, bahkan permen mint. Makanan ini bisa menyebabkan masalah perut ketika dikonsumsi sebelum tidur.
HENDRIK KHOIRUL MUHID