Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Permainan Tradisional Karuta di Pekan Budaya Jepang, Seperti Apa?

Permainan tradisional Jepang karuta menggunakan kartu berisi puisi Hyakunin Isshu. Asyik dan melatih daya ingat.

9 Februari 2019 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Permainan karuta (dok. duncansensei)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Budaya Jepang kembali digelar pada 12-23 Februari 2019 di The Japan Foundation, Jakarta. Salah satu acara yang ditampilkan adalah karuta, sejenis pemainan tradisional Jepang yang populer hingga kini di negerinya. Seperti apa permainannya?

Baca juga: Ajak Anak Main di Luar, Lalu Lakukan Ini Agar Terhindar Penyakit

Permainan kartu ini dipopulerkan kembali lewat Chihayafuru, salah satu anime yang populer di Indonesia. Permainan kartu tradisional ini cukup unik dan mungkin masih cukup asing bagi banyak orang. Pada setiap kartu terdapat sebuah petunjuk dan jawaban (biasanya gambar dan peribahasa).  Kata 'karuta' sendiri berasal dari kata 'carta' yaitu selembar kartu dalam bahasa Portugis.

Pada awalnya karuta merupakan sebutan yang digunakan untuk permainan kartu remi, namun seiring dengan perkembangan zaman, permainan kartu ini dikenal sebagai hanafuda, yaitu sebuah permainan yang memakai satu set kartu dimana ada yomifuda (kartu untuk dibaca) dan torifuda (kartu untuk diambil).

Cara main karuta ini sebenarnya sederhana, tapi membutuhkan kemampuan untuk mengingat yang kuat guna memenangkan permainan ini. Satu hal dasar yang harus diketahui tentang karuta adalah permainan ini mengadaptasi pemainan mencocokkan cangkang kerang pada zaman Heian, dimana setiap cangkang kerang dilukis dan diacak untuk kemudian dicocokkan per pasangannya.

Pada zaman Sengoku, permainan karuta dimainkan dengan menggunakan kartu-kartu yang berisi puisi Hyakunin Isshu. Puisi Hyakunin Isshu ini merupakan gaya antologi tradisional kompilasi waka puisi di Jepang. Pada awalnya permainan karuta diperuntukkan hanya untuk para kaum bangsawan, dan hal ini tentu membuat kartu karuta menjadi sebuah barang yang mahal dan memiliki nilai tersendiri.

Walau begitu, pada zaman sekarang, karuta tidak melulu tentang mencocokkan puisi tapi sudah menjadi salah satu media pembelajaran bagi anak-anak. Permainan karuta digunakan sebagai media bagi anak-anak untuk mempelajari huruf degan lebih cepat.

Karuta sendiri memiliki beberapa tema kartu yang bisa dimainkan, salah satunya yang paling populer adalah Iroha Karuta. Iroha Karuta ini paling cocok dimainkan oleh para pemula dan juga anak-anak. Dalam Iroha Karuta, terdapat 47 suku kata dari suku kata Hiragana yang ditambahkan 'Kyo' agar jumlahnya menjadi genap 48 kartu.

Di negeri Sakura sana, kompetisi karuta diadakan hampir sepanjang tahun. Kompetisi ini diadakan di beberapa Prefektur dan kemudian diambilah 2 pemain terbaik dari masing-masing wilayah untuk kemudian dipertemukan untuk memperebutkan gelar Queen bagi pemain perempuan dan Master bagi pemain laki-laki. Akan ada pembagian sesuai dengan tingkatan kemampuan sang pemain yaitu kelas A sampai kelas E. Mau mencoba?

Baca juga: Tahun Baru di Rumah? Coba 5 Permainan Ini, Dijamin Seru

TEEN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus