Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ramai Sarden Bercacing, Ini Cacing yang Menginfeksi Manusia

Cacing dalam ikan dapat tumbuh hingga dua sentimeter, hampir tidak berwarna, dan ditemukan terbungkus dalam usus dan daging ikan.

30 Maret 2018 | 12.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Video yang memperlihatkan sejumlah cacing di dalam ikan sarden kalengan ini beredar viral di masyarakat melalui berbagai media sosial. Atas laporan masyarakat dalam sepekan terakhir, BBPOM Pekanbaru kemudian melakukan inspeksi mendadak dan uji laboratorium. Youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Zoonosis merupakan istilah saat manusia terinfeksi cacing yang ditularkan melalui hewan. Telur cacing pita biasanya memasuki inang manusia dari hewan melalui makanan, terutama daging mentah atau setengah matang.

Selain itu, manusia juga dapat terinfeksi jika ada kontak dengan kotoran hewan atau air yang telah terkontaminasi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siapa pun yang terinfeksi cacing pita akan membutuhkan perawatan untuk mengatasinya. Cacing pita merupakan parasit yang bertahan hidup dengan menumpang pada organisme lain, yang dikenal sebagai inang. 

Baca juga: Heboh Cacing, Ini 6 Parasit yang (juga) Mengancam Manusia

Cacing pita tumbuh saat inang memiliki telur cacing pita dalam tubuhnya. Awalnya, telur dalam tubuh inang menetas menjadi larva, kemudian larva bergerak menuju usus atau organ lain sehingga menginfeksi bagian dari tubuh. Cacing pita ikan, contohnya, atau Diphyllobothrium spp, diperoleh dengan mengkonsumsi ikan air tawar mentah atau setengah matang (ikan laut yang bertelur di sungai air tawar, seperti salmon). Ikan yang diasinkan dan diasapi juga dapat menularkan risiko cacing. Infeksi cacing pita ikan umumnya terjadi di negara-negara yang terbiasa mengkonsumsi ikan mentah, seperti Eropa Timur, Skandinavia, dan Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cacing pita dewasa dapat hidup selama 20 tahun dengan pertumbuhan panjang mencapai 50 kaki atau sekitar 15 Meter. Mereka akan menjelajahi sistem pencernaan manusia dan berakhir pada pembuangan melalui tinja manusia. Jenis cacing pita akan mempengaruhi area tubuh yang terinfeksi dan seberapa parah gejalanya.

Baca juga:
Nonton Konser Bikin Panjang Umur, Intip Penelitiannya
Ini 4 Dampak yang Muncul Jika Konsumsi Makanan Mengandung Cacing

Cacing pita paling sering ditemukan pada babi(Taenia Solium), daging sapi(Taenia Saginata), juga pada anjing yang hidup di daerah pedesaan. Pada ikan, selain cacing Diphyllobothrium yang ditemukan pada ikan tawar, Anisakis simplex merupakan jenis cacing gelang yang umum ditemukan dalam ikan laut seperti ikan kod, halibut, rockfish, herring, Pollock, sea bass atau makarel.

Cacing dalam ikan dapat tumbuh hingga dua sentimeter, hampir tidak berwarna, dan ditemukan terbungkus dalam usus juga daging ikan. Terkadang ditemukan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada area perut. Anisakis dapat berpindah dari usus ke daging ikan.

SEAFOODHEALTHFACTS | MEDICALNEWSTODAY | NCBI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus