Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diet fad adalah pola makan yang menganjurkan menghilangkan jenis makanan yang mengandung nutrisi dalam makanan sehari-hari. Kebanyakan yang diketahui orang diet ini tentang model lama, seperti tidak makan apa-apa selain jeruk bali sepanjang hari, minum air sup kubis, atau membeli makanan ringan sebagai pengganti makan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Health, Klinik Cleveland mengatakan, "Diet fad merupakan mode terbaik dan tercepat untuk menurunkan berat badan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak diet populer belakangan ini dengan janji bisa menjadi solusi ajaib untuk menurunkan berat badan dengan cepat, termasuk diet fad. Namun diet ini sama dengan lainnya, mengunggulkan penurunan berat badan yang cepat dengan menghilangkan konsumsi makanan bernutrisi. Berikut alasan mengapa diet fad tidak dianjurkan.
Bukan diet yang benar-benar baru
Diet fad merupakan diet yang telah ada dari dulu namun kembali dengan versi yang telah diperbarui kemasannya, seperti diet F-Factor yang memiliki program menurunkan berat badan dengan hanya memakan makanan bernutrisi dan kaya serat. Ada lagi, diet South Beach yang menawarkan rencana pola makan rendah karbohidrat. Dua contoh diet lain sama seperti diet fad dengan program bergantung pada nutrisi yang dimakan.
Tidak ada yang lebih baik dari nutrisi
Diet fad sama sekali tidak boleh memakan makanan yang mengandung nutrisi. Padahal, seharusnya setiap diet cenderung fokus pada nutrisi tertentu.
"Tubuh kita membutuhkan berbagai makanan," kata Shana Minei Spence, ahli diet yang bersertifikat di New York. Dia menjelaskan makanan memiliki makronutrein yang berbeda, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Itulah yang dapat membuat tubuh sehat.
"Kita membutuhkan protein untuk otot dan lemak, proses perlindungan organ juga membutuhkan nutrisi," kata Spence.
Sebuah tinjauan 2018 menemukan diet rendah lemak lebih terbukti efektif menurunkan berat badan dibanding diet rendah karbohidrat dan tinggi protein. Membatasi makronutrien juga lebih efektif menurunkan berat badan dalam jangka panjang daripada menyedikitkan makanan yang mengandung kalori.
Diet dengan makanan siap saji atau olahan dengan klaim makanan ini merupakan tanda kegagalan diet
Banyak orang yang melakukan diet memasukkan makanan siap saji untuk melengkapi diet mereka. Tetapi, itu tidak begitu efektif. Banyak yang terbukti makanan bergizi dalam diet tidak selalu berhasil.
Diet bisa bermasalah karena orang yang berencana diet seharusnya memiliki pilihan makanan yang lebih sehat dan itu tidak dengan produk makanan yang diolah untuk menu diet siap saji. Contohnya pada camilan diet, cenderung dibuat menggunakan pemanis, hal itu juga dapat mengganggu nafsu makan dan membuat makanan alami terasa kurang manis. Sementara jika dilihat dari iklan-iklan produk diet atau makanan cepat saji dengan klaim diet, tentu saja itu bukan hal yang seharusnya diharapkan dari proses penurunan berat badan.
Diet sangat ketat dapat memberikan hasil cepat hanya saja tidak bisa berkelanjutan
Diet yang dapat menurunkan berat badan dengan cepat belum tentu bisa berhasil dalam jangka yang lama. Ada satu bukti yang mendukung ini, sebuah meta-analisis tahun 2020 yang diterbitkan oleh The BMJ, mengamati beberapa orang yang sedang menjalani diet. Orang-orang yang cepat menurunkan berat badan selama enam bulan, maka setelah itu berat badan kembali dengan jumlah yang lebih besar.
Sebuah penelitian membuktikan keberlanjutan diet lebih baik dari apapun yang dipromosikan oleh produk diet lain. Diet paling sukses yaitu diet yang bisa dilakukan oleh diri sendiri tanpa mengikuti klaim tertentu. Diet sehat merupakan diet yang bervariasi, yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein berkualitas tinggi.
Kita hidup di dunia yang terobsesi dengan diet dan berat badan. Alih-alih menjadi korban diet yang gagal, Anda harus lebih dulu mendapatkan ilmu diet dengan pola makan yang jelas dan sehat.
SHELAMITA AZZAHRA | HEALTH