Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan ke Malioboro pada libur panjang pekan ini. Seperti diketahui, libur panjang terjadi mulai Kamis sampai Minggu, 20 - 23 Agustus 2020 karena peringatan Tahun Baru Islam, cuti bersama, dan libur akhir pekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kota Yogyakarta tak ingin kecolongan lagi seperti pekan lalu, saat kunjungan ke Yogyakarta mencapai lebih dari 39 ribu orang dalam sehari. Padatnya kunjungan wisatawan memicu kerentanan pelanggaran protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pada libur panjang pekan ini, terdapat 20 posko pantau wisatawan di kawasan Malioboro Yogyakarta. "Puluhan posko ini untuk memudahkan pemantauan wisatawan di sepanjang Jalan Malioboro, termasuk keamanan dan ketertiban dalam menjalankan protokol kesehatan mencegah Covid-19," ujar Heroe Poerwadi di sela pemantauan Malioboro, Kamis 20 Agustus 2020.
Ratusan personel bersiap mengawsi wisatawan yang datang ke Malioboro Yogyakarta selama libur panjang pada Kamis sampai Minggu, 20-23 Agustus 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pemerintah Kota Yogyakarta melipatgandakan petugas Malioboro dari 130 menjadi 350 personel. Plus pemberlakuan sanksi denda dan kerja sosial bagi pelanggar protokol kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat untuk mencegah Covid-19.
Heroe Poerwadi menjelaskan para petugas di Malioboro nantinya dibagi menjadi dua waktu kerja. Shift pertama dari pukul 09.00 - 16.00 dan shift kedua pukul 15.30 - 23.00. "Perlu diingat bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi di Yogyakarta, masyarakat dan wisatawan harus tetap waspada," kata Heroe. "Jangan sampai terjadi penularan di tempat umum, terutama kawasan vital seperti Malioboro."
Petugas yang terlibat dalam posko pantau wisatawan di Malioboro, Yogyakarta, terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Yogyakarta, Jogoboro, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Perlindungan Masyarakat atau Linmas, Pam Budaya, Pam Pasar, dan Satgas Selasa Wage. Para petugas mengecek kode unik atau QR Code untuk mendata dan mendeteksi aktivitas wisatawan yang masuk Malioboro. Mereka juga memeriksa suhu tubuh setiap pengunjung.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarta megatakan pada Kamis 20 Agustus 2020, petugas menyita Kartu Tanda Penduduk atau KTP puluhan wisatawan di Malioboro yang tak pakai masker. "KTP mereka kami sita supaya beli dan pakai masker dulu. Kalau sudah dapat masker dan dipakai, barulah KTP-nya bisa diambil di posko," ujarnya.
Petugas menyita KTP sejumlah wisatawan di Malioboro Yogyakarta yang yang tidak memakai masker. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Lonjakan wisatawan di Yogyakarta bukan hanya terjadi di Malioboro, namun juga Kebun Binatang Gembira Loka. Manajer Marketing Kebun Binatang Gembira Loka, Yosi Hermawan mengatakan sejak pekan kedua Agustus ini, lebih dari seribu pengunjung berdatangan di kebun binatang tersebut setiap hari.
"Di awal Agustus lalu jumlah pengunjung sekitar 300 sampai 500 orang, sekarang angkanya mulai meningkat," kata Yosi Hermawan. Wisatawan dari luar Kota Yogyakarta, menurut dia, kini boleh masuk ke Kebun Binatang Gembira Loka asalkan bukan berasal dari zona merah Covid-19 atau berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona baru.
"Kecuali orang tersebut nunjukkan bukti surat hasil rapid test Covid-19," kata Yosi. "Kemarin ada rombongan keluarga kecil dari Jakarta dan dapat menunjukkan hasil rapid test non-reaktif, maka kami izinkan masuk."
Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Puncak kunjungan ke Kebun Binatang Gembira Loka sejak kembali buka pada 3 Agustus 2020 mencapai 1500 orang dalam sehari. Dalam masa pandemi Covid-19 in,i jumlah pengunjung masih dibatasi maksimal 2500 orang sehari. Wisatawan kebun binatang ini masih didominasi pengunjung dari luar kota Yogyakarta. "Wisatawan dari luar Kota Yogyakarta sekitar 60 persen, sedangkan dari Yogyakarta hanya 40 persen," katanya.
Sejak buka pada awal Agustus 2020, Zona Cakar II khusus karnivora yang selesai dibangun sudah beroperasi lagi. Kandang zona cakar yang megah di kompleks Kebun Binatang Gembira Lokal telah ditempati oleh harimau besar dan lingsang atau regul. Selain zona cakar, satwa koleksi Kebun Binatang Gembira Loka yang menarik perhatian pengunjung adalah anak gajah.