Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jalur Wisata Pantai Anyer-Tanjung Lesung Berangsur Normal

Jalur wisata di kawasan Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung sudah berangsur normal. Jalur ini sebelumnya tertutup paska-tsunami Selat Sunda.

26 Desember 2018 | 10.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengendara sepeda motor melintas di depan sejumlah toko pusat oleh-oleh Sari Barokah yang tutup pasca-tsunami Selat Sunda di Jalan Raya Anyer, Banten, Senin, 24 Desember 2018. Pasca-tsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pendeglang - Jalur wisata di kawasan Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung sudah berangsur normal. Jalur yang sebelumnya tertutup paska-tsunami Selat Sunda, sudah bisa dilintasi baik dari arah Cilegon ataupun Pandeglang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tsunami Selat Sunda menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung pada Sabtu, 22/12, lalu. Bencana ini menelan korban ratusan jiwa, serta meluluh-lantakkan berbagai bangunan dan fasilitas publik, termasuk akses wisata ke Anyer dan Tanjung Lesung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sudah normal. Tidak ada puing-puing yang melintang di badan jalan lagi,” Ketua Tim Tourism Crisis Center, Guntur Sakti di Pandeglang, Banten, Selasa, 25/12. Kata dia, hal itu berkat kerja keras tim gabungan TNI, Polri, Basarnas dan K/L terkait.

Dalam rilis Kementerian Pariwisata yang diterima Tempo, Rabu, 26/12, disebutkan bahwa berdasar pantauan Tim TCC di sepanjang Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung, masyarakat yang bangunannya terdampak, perlahan ikut membersikan bangunan. Dermaga untuk kapal dan Speedboat yang berada di Kawasan sekitar Pantai Carita mengalami kerusakan.

Beberapa speedboat juga rusak akibat tsunami. “Untuk kelistrikan memang dalam proses normalisasi, sedangkan untuk telekomunikasi tidak ada masalah,” kata Guntur Sakti.

Amenitas di Kabupaten Pandeglang banyak yang terdampak oleh tsunami. Guntur Sakti menyebut tercatat 69 hotel dan villa rusak serta 60 warung makan dan toko rusak.

Hotel dan penginapan di sekitar Carita mengalami kerusakan paling parah, di antaranya Hotel Mutiara Carita. Di sini 35 unit cottage dan 24 kamar hotel lantak.  Kerusakan bangunan mencapai sekitar 85 persen.

Sedangkan, Sambolo Beach Bungalow dari 31 unit Bungalow tinggal tersisa 3 unit. Kerusakan bangunan mencapai 90 persen. Keruskaan juga dialami Villa Rika Sambolo  dan Lucia Cottage.  “Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak mengalami kerusakan. Tetapi tidak ada pengunjung di sekitar Carita (saat ini),” kata Guntur Sakti.

Fasilitas umum pariwisata di sepanjang jalan tersebut masih dalam proses pembersihan. Untuk jaringan telekomunikasi, Telkomsel dan PT. Telkom sedang melakukan perbaikan jaringan, sedangkan aliran listrik sudah pulih.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus