Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Bandung akan tetap menggelar agenda wisata meski dalam situasi pandemi Covid-19. Namun, pemerintah setempat akan menyesuaikan penyelenggaraan sejumlah agenda pariwisata di semester kedua 2021 dengan konsep hibrida, yaitu secara daring dan luring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan konsep tersebut, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari, nantinya 30 persen penonton bisa menghadiri sebuah kegiatan agenda wisata tersebut. "Kita ambil perbandingan, kita akan mendesain ulang, 70 persen itu daring dan 30 itu luring, itu pun disesuaikan dengan pembatasan protokol kesehatan," kata dia, Selasa, 15 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kenny, pihaknya tetap merancang sejumlah agenda wisata guna mengoptimalkan pendapatan daerah. Ia akan menggandeng Badan Promosi Wisata Kota Bandung untuk mengoptimalkan konsep promosi agenda wisata itu.
"Mereka 'kan bisa membantu promosi Kota Bandung, swasta kan lebih bisa melakukan ticketing misalnya," kata Kenny.
Kenny juga menyebut penyelenggaraan agenda wisata itu untuk kembali menarik minat wisatawan guna memulihkan tingkat perekonomian Kota Bandung yang menurun akibat pandemi Covid-19.
Wali Kota Bandung Oded M Danial sebelumnya meminta Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung turut mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, menurut dia, sektor pariwisata merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Kota Bandung. “Salah satu yang paling terdampak ialah dunia pariwisata. Seingat saya tercatat sebanyak 7.600 dunia pariwisata dari berbagai unsur terkena dampak, mulai dari perhotelan, industri kreatif dan lain lain kita merasakan dampaknya,” kata Oded.