Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Modus Penipuan dan Bahaya Perlu Diketahui Pelancong sebelum Berlibur

Sebelum pergi berlibur, ketahui modus penipuan agen perjalanan, destinasi tidak aman, hingga data pribadi yang rawan diretas.

3 Maret 2025 | 07.00 WIB

Ilustrasi liburan bareng teman ke pantai. Foto: Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi liburan bareng teman ke pantai. Foto: Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan tak selalu berjalan mulus. Di balik liburan yang menyenangkan, wisatawan kadang kala mengalami penipuan. Berbagai modus terus berkembang, mulai dari penawaran promo tiket hingga penipuan berbasis online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum lama ini, di Indonesia marak terjadi penipuan pemesanan hotel melalui Internet. Modus penipuan pemesanan ini antara lain mengubah nomor kontak dan rekening pembayaran hotel, memanipulasi harga kamar, dan menyarankan pembayaran ke rekening pribadi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip dari Fox News, terdapat beberapa modus penipuan perjalanan dan panduan keselamatan yang harus diketahui sebelum pergi liburan.

Penipuan Agen Perjalanan

Mendapat penawaran tiket murah atau bonus dari biro perjalanan memang menarik. Tapi, wisatawan perlu waspada akan modus penipuan dari para agen perjalanan wisata, salah satu modusnya yaitu promo besar-besaran. Saat ini, situs web palsu dan AI dapat membuat penipuan Internet anonim, beberapa di antaranya dilakukan oleh pelaku kejahatan yang menyamar sebagai seorang ahli.

“Satu hal yang banyak kami lihat dalam industri kami adalah penipuan dari orang-orang yang berpura-pura menjadi agen perjalanan," kata Erika Richter, Wakil Presiden Komunikasi American Society of Travel Advisors kepada Fox News Digital.

Richter menyampaikan bahwa proyeksi pekerjaan biro wisata tumbuh tiga persen setiap tahun mulai sekarang hingga 2032. Ia menyarankan, sebelum memesan paket liburan, pelancong harus terlebih dahulu memastikan bahwa agen travel yang dipilih merupakan perusahaan profesional dan resmi dengan mencari informasi yang valid, salah satunya menggunakan verivacation.com untuk melihat sertifikasi penasihat perjalanan.

Destinasi Tidak Aman

Terorisme, ketidakstabilan politik, kerusakan sipil, hingga faktor lingkungan dapat mempengaruhi keamanan wisatawan. Setiap negara memiliki peringatan bepergian yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri, mulai dari level 1-4. Kementerian Luar Negeri RI membuat daftar negara yang bahaya untuk didatangi, antara lain Afganistan, Anguilla, Chad, Guinea-Bissau, Haiti, Irak, Iran, Israel, Kaledonia Baru, Kosovo, Lebanon, Liberia, Mali, Mozambik, Myanmar, Palestina, Afrika Tengah, Somalia, Sudan, Suriah, Ukraina, Yaman, dan Venezuela, 

Menurut laporan International SOS, perusahaan layanan keamanan dan risiko kesehatan global, negara yang tidak aman dikunjungi di antaranya Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, Yaman, Libya, Irak, Afganistan, Suriah, serta Ukraina. Negara-negara itu sedang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari perang saudara, konflik antar kelompok bersenjata, terorisme, hingga krisis kemanusiaan.

Asuransi Perjalanan Menghemat Pengeluaran

Sebelum berlibur, pelancong harus memastikan bahwa rencana asuransi kesehatannya mencakup biaya kecelakaan atau pengobatan jika mengalami sakit. “Sebagian besar rencana kesehatan tidak akan melakukannya," kata Thomas Stefaniak, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Perjalanan Amerika Serikat.

Menyetujui kebijakan asuransi adalah salah satu cara untuk menanggung biaya mahal tidak terduga, seperti obat-obatan dan lainnya yang mungkin tidak terjangkau atau tidak dapat diperoleh dalam keadaan darurat. Stefaniak mengatakan pembatalan serta penundaan perjalanan udara yang mengakibatkan hilangnya koneksi, kehilangan tas, sakit, kecelakaan, sampai kematian, semuanya dapat ditanggung dalam polis asuransi perjalanan.

Peretasan Data Pribadi 

Saat tengah berlibur, wisatawan lebih rentan terhadap serangan data pribadi karena menggunakan jaringan Wi-Fi publik dan terpapar trik yang disebut juice jerking, di mana pencuri memasang malware melalui tempat pengisian daya USB.

Cara yang bisa digunakan untuk mencegah bocornya informasi yaitu menggunakan VPN, sebuah teknologi agar koneksi aman dan terenkripsi melalui internet yang menyembunyikan alamat IP serta melindungi aktivitas online. Namun, salah satu utama kebocoran data disebabkan oleh tidak adanya perlindungan kata sandi, sebab jika kata sandi sudah dibobol, perangkat tersebut tidak dapat melindungi data pelancong.

NIA NUR FADILLAH | FOX NEWS | SAFE TRAVEL KEMENLU

Pilihan Editor: PHRI Wanti-wanti Maraknya Penipuan Jasa Penginapan di Yogyakarta, Cek Modusnya                                       

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus