Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Momen Ganjar Bergantian Menyuapi Para Santri di Ponpes Bantul

Tanpa canggung, Ganjar langsung duduk lesehan dan turut mengelilingi tampah atau wadah dari anyaman bambu berbentuk melingkar.

25 Januari 2024 | 23.51 WIB

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat menyuapi para santri di Pondok Pesantren An Nur Bantul Yogyakarta Kamis (25/1). Tempo/Pribadi Wicaksono.
Perbesar
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat menyuapi para santri di Pondok Pesantren An Nur Bantul Yogyakarta Kamis (25/1). Tempo/Pribadi Wicaksono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur Ngrukem Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Kedatangan Ganjar disambut ribuan santri dan kiai pengasuh pondok tersebut dengan antusias.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ada momen menarik dalam kunjungan itu. Sebelum diminta untuk berbicara di hadapan para santri dan kiai, mantan Gubernur Jawa Tengah itu oleh para pengasuh pondok diminta terlebih dulu makan bersama para santri.

Ganjar Kembulan dengan Santri

Tradisi makan bersama secara lesehan dalam satu wadah atau dahar kembul atau kembulan itu sebagai bentuk sambutan akrab tuan rumah kepada tamu yang berkunjung. "Kembulan itu sudah menjadi hal biasa di pondok," ujar Ganjar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ayah Alam Ganjar itu bercerita soal latar belakangnya sebagai cucu menantu seorang kiai ponpes di Jawa Tengah yang sering menggelar makan kembulan. Siti Atikoh, istri Ganjar, adalah cucu KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga.

Tanpa canggung, Ganjar langsung duduk lesehan dan turut mengelilingi tampah atau wadah dari anyaman bambu berbentuk melingkar. Ia kemudian mulai makan makanan yang disediakan bersama santri dan pondok asuhan Kiai Yasin Nawawi itu. Saat menyantap bubur merah dan bubur putih dalam makan bersama itu, Ganjar spontan menyuapi salah satu santri menggunakan sendok. Layaknya seorang ayah kepada anaknya. 

Ganjar Suapi Santri

Tak disangka, aksi Ganjar itu mengundang santri lain yang juga ingin disuapi. Ganjar pun lantas secara bergantian menyuapi santri-santri yang ikut maju mendekatinya untuk disuapi.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan kehidupan di ponpes patut ditauladani karena mengarkan etika, ilmu dan moral bagi para santri. "Di pondok pesantren, santri yang terpenting diajari bagaimana berproses, jadi ada tahapan yang harus dilalui untuk menjadi pemimpin, terlebih kalau ingin mendapatkan sebutan Gus," kata Ganjar.

Dari pendapat kiai yang pernah didengar Ganjar, ada tiga jenis Gus yang ada saat ini. Gus pertama didapat ketika orang itu merupakan seorang anak atau keturunan pemimpin ponpes. Gus kedua merupakan orang yang ilmu keagamaannya tinggi. Dan jenis Gus ketiga ketika orang itu menantu seorang kiai. 

"Karena saya menantu kiai jadi saya ini Gus, julukan saya Gus Im, kepanjangannya Gus Imitasi," ujar Ganjar membuat para santri serentak tertawa.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus