Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 14 anggota Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat atau Kapela NTB masuk ke dasar area Turtle Point di perairan Gili Meno, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka menyelam pada Ahad, 17 Oktober 2021, untuk memantau kondisi terumbu karang di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turtle Point adalah kawasan wisata bawah air yang populer di perairan Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, Lombok, NTB. Letaknya sekitar 200 meter dari bibir pantai Blue Coral. Di area seluas sekitar dua are di kedalaman delapan meter, terdapat patung Garuda yang ditempatkan oleh Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat setahun lalu.
Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat (Kapela NTB) memantau kondisi terumbu karang Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Turtle Point perairan Gili Meno, Lombok, NTB. Dok. Ketua Kapela NTB Herman
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Kapela NTB, Herman mengatakan, dua sayap patung Garuda itu patah. Dia menduga sayap yang terbuat dari beton bertulang besi itu patah karena korosi dan terpapar gelombang laut. Patung Garuda tersebut setinggi 2,5 meter dengan masing-masing sayap selebar 2,5 meter.
Jaring-jaring pada sayap patung Garuda itu menjadi tempat terumbu karang. "Pertumbuhan terumbu karangnya bagus," kata Herman kepada Tempo, Senin, 18 Oktober 2021. Dia menjelaskan, Kapela NTB rutin memantau Indonesia Coral Reef Garden atau ICRG yang dibuat pada akhir 2020 di perairan Gili Meno. Daerah ini masuk Kawasan Konservasi Perairan – Taman Wisata Perairan Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat (Kapela NTB) memantau kondisi terumbu karang Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Turtle Point perairan Gili Meno, Lombok, NTB. Dok. Ketua Kapela NTB Herman
Perairan Turtle Point memiliki terumbu karang yang indah. Letaknya juga mudah dijangkau untuk snorkling dan diving. Patung Garuda tadi berada di atas karang yang sudah mati. Di perairan yang jernih, tampak jelas berbagai jenis ikan dan penyu berenang bebas. "Pemandangan yang luar biasa," ujarnya.
Mengenai sayap patung Garuda yang patah, Herman menjelaskan, Kapela NTB yang mengelola program tanggung jawab sosial Bank Indonesia NTB akan memperbaikinya. Dengan pemantauan rutin ini, dia berharap terumbu karang dan satwa yang ada di kawasan ICRG Lombok dapat tumbuh dengan baik.
Baca juga:
Kapal Kandas di Selat Alas Lombok NTB, Terumbu Karang Rusak 1.900 Meter Persegi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.