Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Terbang Sendirian, Anak Berusia Enam Tahun Nyasar setelah Dinaikkan di Pesawat yang Salah

Perjalanan pertama anak laki-laki dengan pesawat berubah menjadi salah satu insiden paling menakutkan.

26 Desember 2023 | 16.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki berusia enam tahun membuat neneknya panik ketika terbang sendirian dari Florida ke Philadelphia pekan lalu. Sang nenek yang akan menjemputnya di bandara tidak bisa menemukannya di antara penumpang yang keluar dari pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak laki-laki itu terbang sendirian dari Bandara Internasional Philadelphia ke Bandara Internasional Florida Barat Daya di Fort Myers dengan Spirit Airlines. Tapi setelah satu jam penerbangan, pesawatnya malah mendarat di Orlando, yang jaraknya sekitar 260 kilometer dari tujuan semula. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut media afiliasi CBS Wink-TV dan CNN, nenek anak laki-laki tersebut, Maria Ramos, mengatakan dia pergi ke bandara Fort Myers untuk menjemput cucunya Casper. Dia dapat menemukan barang bawaannya, tetapi tidak dapat menemukan anak laki-laki itu.

"Saya berlari ke dalam pesawat menemui pramugari, dan saya bertanya kepadanya, 'Di mana cucu saya?'” katanya. Tapi pramugari itu menjawab bahwa tidak ada anak-anak di pesawat ini.

Tak lama kemudian, Ramos menerima panggilan telepon dari Casper, yang memberitahunya bahwa dia telah mendarat di Orlando.

Kini, sang nenek menuntut jawaban tentang bagaimana perjalanan pertama cucunya dengan pesawat berubah menjadi salah satu insiden paling menakutkan yang pernah dia alami.

“Saya ingin mereka menelepon saya,” katanya kepada stasiun tersebut tentang maskapai penerbangan tersebut. “Beri tahu saya bagaimana cucu saya bisa sampai di Orlando. Bagaimana itu bisa terjadi?" kata dia. 

Pernyataan Spirit Airlines

Dalam pernyataan yang diperoleh beberapa outlet termasuk CNN, WINK dan CBS News, maskapai tersebut meminta maaf atas kesalahan tersebut.

“Pada 21 Desember, seorang anak tanpa pendamping yang melakukan perjalanan dari Philadelphia (PHL) ke Fort Myers (RSW) salah menaiki penerbangan ke Orlando (MCO),” bunyi pernyataan itu. “Anak tersebut selalu berada di bawah perawatan dan pengawasan Anggota Tim Spirit, dan segera setelah kami menemukan kesalahannya, kami segera mengambil langkah untuk berkomunikasi dengan keluarga dan menghubungkan kembali mereka.”

Maskapai penerbangan tersebut menambahkan bahwa mereka sekarang sedang melakukan penyelidikan internal atas masalah tersebut.

Jarang terjadi 

Juru biacara Transportation Security Administration Amerika Serikat Daniel Velez menjelaskan, setiap penumpang yang memiliki boarding pass sebelum memasuki area aman bandara dan tidak akan terlibat dalam insiden Spirit.

Kesalahan seperti ini jarang terjadi, namun bila terjadi, hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keselamatan dan keamanan dan terkadang perlu penyelidikan lebih lanjut.

Pada  2016, Maribel Martinez menggugat JetBlue Airways dengan tuduhan bahwa maskapai tersebut menggabungkan rincian penerbangan putranya yang berusia 5 tahun dengan rincian penerbangan anak laki-laki lain yang juga terbang keluar dari Republik Dominika. Ketika Martinez tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York untuk menjemput putranya, dia malah diantarkan seorang anak laki-laki yang bukan putranya. 

Putranya ternyata ikut penumpang pesawat lain, seorang wanita tak dikenal, di Bandara Internasional Logan di Boston dan diberi tahu bahwa dia akan bertemu kembali dengan ibunya. Ibu dan anak tersebut mengatakan mereka mengalami tekanan emosional sebagai akibatnya. Gugatan tersebut diselesaikan pada Desember 2016, kata pengacara penggugat pada saat itu. 

PEOPLE | WASHINGTON POST 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus