Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Anak Autis Diduga Jadi Korban Kekerasan Terapis, DPRD Depok Bakal Panggil Pengelola Rumah Sakit

Komisi D DPRD Kota Depok akan memanggil pengelola rumah sakit untuk klarifikasi penanganan anak autis yang diduga jadi korban kekerasan terapis.

17 Februari 2023 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi D DPRD Kota Depok akan memanggil pengelola rumah sakit untuk klarifikasi penanganan anak autis yang diduga menjadi korban kekerasan terapis di salah satu rumah sakit di Depok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Supriatni menyatakan prihatin atas dugaan kekerasan terhadap anak penderita autisme yang dilakukan oleh terapis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau melihat dari videonya, sekilas kita kasihan ya, tapi apa itu memang penanganan yang dilakukan seperti itu atau tidak," kata Supriatni, Jumat, 17 Februari 2023.

Politikus perempuan Partai Golkar Kota Depok ini pun akan mengagendakan untuk memanggil pengelola rumah sakit guna memberikan penjelasan dan klarifikasi. "Jika penanganannya memang demikian ya harus diluruskan, tapi jika bukan, itu kan masuk kekerasan terhadap anak, kami serahkan ke pihak kepolisian," tegas Supriatni.

Sementara itu, anggota Komisi D Kota Depok Babai Suhaimi menambahkan, pihaknya akan memanggil pengelola rumah sakit yang ada di Depok itu untuk mendata dan mendapatkan informasi perihal penderita autisme di Depok.

"Kami juga akan mengundang Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menyampaikan informasi dan data yang sebenarnya," ucap Babai.

Penanganan anak autis memang tidak sama

Menurut Babai, bocah yang menderita autisme memang tidak sama penanganannya, baik dalam pendidikan maupun dalam pelayanan kesehatan. Sebab, kata dia, penanganan anak autisme memerlukan penanganan khusus. 

"Jika dilihat dari video yang beredar, tentu menjadi tanda tanya, apakah hal tersebut dalam penanganan yang memang ditangani oleh pihak yang kompeten dan secara khusus, atau tidak. Jika memang yang menangani bukan spesialis anak autisme, tentu hal tersebut tidak dibenarkan," tutur Babai.

Karena kasus ini sudah ditangani Polres Metro Depok, ia yakin pihak kepolisian dapat segera menelusuri dan akan menemukan apakah yang terlihat di video itu adalah dalam penanganan yang dibenarkan atau tidak.

"Hal lain dari viralnya video itu tentu harus menjadi perhatian secara khusus bagi pemerintah, sehingga pemerintah harus mendorong adanya rumah sakit yang  khusus menangani anak penderita autisme," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB ini.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus