Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Hampir Tiga Pekan, Pelaku Penculikan Anak Di Gunung Sahari Belum Teridentifikasi

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku penculikan anak di Gunung Sahari.

27 Desember 2022 | 10.01 WIB

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih terus berupaya mencari keberadaan anak perempuan yang diculik di Gunung Sahari. Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin mengatakan pelaku penculikan anak tersebut hingga kini belum teridentifikasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Masih dalam proses penyelidikan,” kata dia saat dihubungi, Senin Malam, 26 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sudah hampir tiga pekan dari hari pertama penculikan, anak perempuan tersebut belum juga kunjung ditemukan. Komarudin mengatakan jejak terduga pelaku saat ini masih sulit dilacak. Rekaman CCTV di TKP awal dan keterangan sopir bajaj itu belum menguatkan.

"Ini juga yang termasuk salah stau kendala kami dalam melakukan pemeriksaan. Sopir bajaj ini bukan sopir asli, sopir tembak dan punya riwayat keterbelakangan mental," tuturnya.

Menurut saksi lain, kata Komarudin, pelaku diketahui memiliki handphone. Saat ini polisi tengah melacak jejak digitalnya dan juga berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Sebelumnya, diketahui, seorang anak berinisial MA (perempuan usia enam tahun) diculik di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Desember 2022. Terduga pelaku membawa MA dengan menumpangi bajaj warna biru yang berbahan bakar gas pada pukul 10.13 WIB.

Orang tua MA mengenal terduga pelaku penculikan anak itu bekerja sebagai pemulung dan baru dikenal beberapa bulan. Komarudin menyebut pelaku juga sering datang ke rumah korban untuk mampir di warung kopi.

"Setelah kita dalami informasinya bahwa konon orang tersebut punya pekerjaan sebagai mengumpulkan barang bekas," katanya.

Hingga kini polisi masih kesulitan mencari bukti-bukti jejak pelaku penculikan anak dan korban. CCTV yang berada di sekitar Stasiun Kota juga belum ada yang bisa disita sebagai bukti.

ALIYYU MEDYATI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus