Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Widya, ibunda dari anak korban perundungan geng pelajar Binus School Serpong bersyukur atas pengungkapan kasus bullying yang menimpa anaknya. Namun sampai saat ini kondisi korban masih mengalami trauma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Didampingi sang anak yang merupakan kakak dari anak korban, Widya mendatangi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) PPA Kota Tangerang Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Widya mengatakan kondisi korban saat ini telah berangsur membaik. Namun traumatik yang dialamipun belum kunjung pulih.
"Kondisi anak saya membaik, luka sudah mulai kering dan mulai tak terlihat memar. Tapi kadang dia akan merasa saat sendiri dia mau menangis dan mengunci pintu dikamar," kata Widya, Jumat 1 Maret 2024.
Melihat kondisi sang anak, Widya mengaku telah meminta bantuan untuk rekan korban agar bisa datang. Hal itu tentu untuk meringankan beban psikis sang anak.
"Saya juga sempat meminta teman untuk datang. agar dia bisa bicara dan bercanda. Dia sekarang sangat tertutup dia takut akan efek kaya gimana," ujarnya.
Apalagi, kata Widya, saat ini sosial media terus dipenuhi akan hujatan yang mengarah pada anak tercinta. Tentunya hal itu membuat kondisi korban semakin terpuruk.
"Dia juga banyak drop dari sosial media, itu kenapa jadi anak saya yang dikata katain," kata dia.
Meski begitu Widya mengaku bersyukur dan mengapresiasi langkah petugas yang bisa mengungkap kasus tersebut secara terang benderang.
"Kebetulan saya juga baru lihat dan alhamdulillah semua ini sudah mulai terang. Saya juga bertanya tanya kenapa anak saya diginiin," kata dia.
Widya pun mengaku akan tetap melanjutkan proses hukum atas kasus perundungan di SMA Binus School Serpong ini hingga ke meja hijau.
"Dari awal pas saya tau itu di tanggal 13 saya dikasih tau dan saya bilang saya ga terima dan akan lanjut di proses hukum," ujarnya.