Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Muimah meminta wajah para personel Polda Metro Jaya yang menganiaya suaminya, Dul Kosim, hingga tewas dipublikasikan ke media. Ia menyebut yang dialami suaminya sama seperti Imam Masykur, pemuda asal Aceh yang tewas di tangan para anggota TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penjahatnya gak ditampilin media, sedangkan yang kasusnya lagi viral itu pelakunya disiarin ke media, yang orang Aceh itu. Giliran yang suami saya gak disiarin, mukanya gak ditunjukkin," tutur Muimah saat ditemui di rumahnya, Senin malam, 4 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dul Kosim tewas setelah dibawa sembilan anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena dituduh terlibat transaksi narkoba. Jasad Dul Kosim dibuang dan ditemukan warga di pinggir jurang Jalan Raya Purwakarta wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada 24 Juli 2023.
Sementara Imam Masykur tewas setelah sebelumnya diculik dari tokonya di Ciputat oleh anggota Paspampres Prajurit Kepala Riswandi Manik, Praka J dari kesatuan Kodam Iskandar Muda, dan Praka HS dari Direktorat Topografi TNI AD. Sama seperti Dul Kosim, jasad Imam Masykur dibuang di Sungai di Karawang.
Hingga kini Muimah masih menanti kabar perkembangan penyidikan kasus suaminya yang ditangani oleh Polda Metro Jaya. Karena sampai saat ini dia tidak merasa ada perkembangan kabar yang diberikan langsung dari kepolisian.
"Setelah suami saya meninggal gak pernah menerima surat (pemberitahuan) apapun," katanya.
Muimah terakhir kali melihat Dul Kosim saat berangkat kerja pada 22 Juli 2023. Kemudian mendapatkan kabar buruk soal suaminya pada 25 Juli 2023.
Berbagai kejanggalan dia rasakan, seperti kematian suaminya yang pertama kali disebut tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
Sembilan polisi yang menganiaya Dul Kosim sudah ditangkap. Mereka masih dalam proses penyidikan oleh Unit 1 Subdirektorat Kendaraan Bermotor Polda Metro Jaya.
Komisaris Ipik Gandamanah selaku Kepala Unit belum menjawab pertanyaan tempo perihal perkembangan kasus. Belum ada kabar juga kapan rekonstruksi kasus ini diadakan.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan para pelaku sedang menyelidiki korban yang diduga terlibat kasus narkoba. Tetapi, pelaku melampaui batas saat meminta keterangan kepada korban.
"Melakukan kekerasan eksesif (melampaui batas) sehingga mengakibatkan seseorang meninggal," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Juli 2023.
Muimah meminta nama baik Dul Kosim dibersihkan karena belum terbukti terlibat kasus narkoba. Pemberitaan media juga berdampak kepada anak-anaknya dan keluarga karena mendapatkan label negatif dari lingkungan sekitar.
Dia mengungkapkan, dua anaknya masih merindukan sosok sang ayah yang sudah tiada. Apalagi mereka mencari sendiri informasi ayahnya melalui YouTube.
Karena itu, Muimah meminta agar pemberitaan soal Dul Kosim di YouTube sebaiknya ditiadakan saja. "Yang di YouTube anakku udah bisa baca, suka ngeliat, udah bisa ngetik," tuturnya.