Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Istri Minta Nama Baik Dul Kosim yang Tewas Dianiaya Polisi Dibersihkan, Belum Terbukti Terlibat Narkoba

Dul Kosim diduga tewas di tangan sembilan personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya saat sedang melakukan penyelidikan.

5 September 2023 | 15.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah kontrakan Dul Kosim dan Muimah di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu, 26 Agustus 2023. Hunian yang sempat ditinggal Dul Kosim sebelum tewas dan jasadnya dibuang ke jurang. Tempo/M. Faiz Zaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Dul Kosim (38 tahun) lebih dari sembilan bulan lalu masih meninggalkan banyak tanda tanya. Muimah sebagai istri dari laki-laki asal Madura itu merasakan dampak yang dialamatkan kepada keluarga, khususnya dua anak yang masih kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberitaan soal Dul Kosim diduga terlibat kasus narkoba memberi tekanan dan label kepada keluarga dari lingkungan sekitar. Sedangkan, Muimah beserta keluarga merasa tidak ada bukti kuat bahwa suaminya benar sebagai pemain barang haram tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berharap nama baik suaminya dipulihkan. "Supaya nama baik almarhum dipulihkan. Nama baiknya bersihin aja dulu," tutur Muimah saat ditemui di rumahnya, Senin malam, 4 September 2023.

Perempuan berusia 41 tahun tersebut menagih kabar kepada Polda Metro Jaya soal perkembangan kasus penganiayaan yang dialami Dul Kosim hingga tewas. Mengingat suaminya diduga tewas di tangan sembilan personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya saat sedang melakukan penyelidikan.

Berbagai kejanggalan dia rasakan, seperti kematian suaminya yang pertama kali diduga tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Ternyata Dul Kosim tewas akibat dianiaya dan mayatnya dibuang ke jurang, ditemukan di sekitar Jalan Raya Purwakarta, wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada 24 Juli 2023.

Muimah terakhir kali melihat Dul Kosim saat berangkat kerja pada 22 Juli 2023. Kemudian mendapatkan kabar buruk soal suaminya pada 25 Juli 2023.

Dia mengatakan, dua anaknya masih merindukan sosok sang ayah yang sudah tiada. Apalagi mereka mencari sendiri informasi ayahnya melalui YouTube.

Karena itu, Muimah meminta agar pemberitaan soal Dul Kosim di YouTube sebaiknya ditiadakan saja. "Yang di YouTube anakku udah bisa baca, suka ngeliat, udah bisa ngetik," katanya.

Dia juga menyayangkan sikap kepolisian yang tidak terbuka dan tidak mempublikasi para pelaku penganiayaan Dul Kosim. Muimah juga membandingkan dengan tiga pelaku penganiayaan pemuda asal Aceh, Imam Masykur, yang justru dipublikasikan.

"Giliran yang suami saya gak disiarin, mukanya gak ditunjukkin," ujarnya.

Saat ini, sembilan polisi yang menganiaya Dul Kosim sudah ditangkap. Mereka masih dalam proses penyidikan oleh Unit 1 Subdirektorat Kendaraan Bermotor Polda Metro Jaya.

Komisaris Polisi Ipik Gandamanah sebagai Kepala Unit belum menjawab pertanyaan tempo perihal perkembangan kasus. Belum ada kabar juga kapan rekonstruksi kasus ini diadakan.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan para pelaku sedang menyelidiki korban yang diduga terlibat kasus narkoba. Tetapi, pelaku melampaui batas saat meminta keterangan kepada korban.

"Melakukan kekerasan eksesif (melampaui batas) sehingga mengakibatkan seseorang meninggal," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Juli 2023.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus