Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Jaksa Pertanyakan Video Agenda dari Arab Saudi, Rizieq Shihab: Minta Didoakan

Agenda sidang Rizieq Shihab hari ini adalah pemeriksaan terdakwa dalam perkara kerumunan di Megamendung.

10 Mei 2021 | 15.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kendaraan memadati jalur Puncak di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 13 November 2020. Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalur Puncak saat kedatangan Pemimpin FPI Rizieq Shihab di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim jaksa yang dipimpin oleh Diah Yuliastuti dalam perkara kerumunan di Megamendung mempertanyakan alasan Rizieq Shihab menyebarkan video agenda kegiatannya. Video itu diduga menyebabkan banyak orang berkerumun menyambut Rizieq di Megamendung Ketika eks pimpinan FPI itu hendak ke pondok pesantrennya.       

Dalam video itu, Rizieq menyampaikan rencana kegiatannya setelah kembali dari Arab Saudi, yaitu melakukan peletakan batu pertama Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat FPI di Megamendung. Pulang dari Megamendung, Rizieq juga menggelar kegiatan Maulid Nabi dan pernikahan putrinya di Petamburan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Video itu saya buat di Kota Suci Mekah," kata Rizieq saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 10 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizieq mengatakan video itu dibuat beberapa hari sebelum dia terbang ke Indonesia. Video dikirim dan diunggah oleh akun Youtube DPP Front Pembela Islam atau FPI.

"Kita buat dalam rangka meminta doa kepada para ulama, habaib dan umat Islam Indonesia agar saya dimudahkan untuk pulang," kata Rizieq.

Rizieq lantas menjelaskan alasannya meminta doa, karena rencana kepulangan sebelumnya menghadapi kendala. Sebelum kepulangan pada November 2020, Rizieq mengaku sudah ingin kembali ke Indonesia pasca setahun menetap di Arab Saudi. Dia bercerita telah membeli tiket pesawat, bahkan keluarganya sudah check-in di bandara.

Namun, ketika dia check-in, seorang petugas bandara mengatakan bahwa Rizieq tak dibolehkan pulang ke Tanah Air. "Anda tidak boleh pulang karena Anda dicekal," ucap Rizieq menirukan ucapan petugas bandara di Arab Saudi.

Rizieq pun dibawa ke kantor intelijen pemerintah Arab Saudi. Ternyata pencekalan dibuat atas permintaan pemerintah Indonesia. Rizieq pun mengaku tak bisa pulang hingga harus menetap lagi di Arab Saudi hingga 3,5 tahun.

Selepas kejadian itu, Rizieq mengaku menyurati beberapa pejabat tinggi Arab Saudi untuk meminta pencabutan cekal. Usahanya berhasil. 

Rizieq pun memutuskan untuk kembali ke Tanah Air pada November tahun lalu. Namun begitu akan pulang, pejabat di Indonesia seperti Menkopolhukam dan Menteri Luar Negeri justru mengeluarkan pernyataan yang tidak proporsional.

"Justru pemerintah yang koar-koar bilang saya tidak mungkin pulang, cekalnya belum dicabut," kata dia.

Atas pernyataan-pernyataan itu, kata Rizieq, muncul kesimpangsiuran informasi tentang kepulangannya. Maka, Rizieq membuat video itu untuk mengabarkan informasi yang sebenarnya bahwa dia benar akan pulang.

"Jadi rekaman itu dibuat untuk meng-counter berita-berita hoax yang mengatakan saya tidak pulang, saya akan dicekal, saya akan ditangkap di Saudi, saya akan bayar denda sekian ratus juta, dan sebagainya," kata Rizieq.

Kembali ke urgensi meminta doa, Rizieq mengaku bahwa rencana kepulangannya di November 2020 juga mengalami kendala. Menurut dia, database bandara di Arab Saudi diretas hingga namanya dan keluarga tidak tercatat lagi sebagai penumpang.

Rizieq Shihab mengaku meminta bantuan kepada badan intelijen Arab Saudi. Dia memohon untuk booking ulang tiket, karena memiliki bukti pembayaran tiket. Rizieq mengaju mendapat bantuan dan benar-benar bisa pulang. "Berkat doa mereka," kata mantan pimpinan FPI tersebut.

Baca juga: Rizieq Shihab Bertanya Soal Pembubaran Ormas, Refly Harun: Kalau PKI Masuk Akal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus