Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Aan Suhanan mengungkapkan, terdapat dua persoalan lalu lintas dalam pelaksanaan Natal dan Tahun Baru 2024. Pertama mengenai kecelakaan lalu lintas, kemudian persoalan kemacetan. “Ada 700 titik rawan kecelakaan maupun rawan kemacetan di seluruh Indonesia,” kata Aan di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aan menjelaskan, sebagian besar dari angka itu terkonsentrasi di Pulau Jawa. “Titik lelah tersebut terletak di tol ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Surabaya juga ada titik lelah juga,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Titik rawan bencana di jalur mudik juga menjadi perhatian. "Di tol itu ada di 158 (tol) kalau tidak salah, dan itu sudah (ditangani), namun itu hanya genangan saja. Untuk longsor kemarin kami rapat koordinasi dengan BPJT dengan Bina Marga, itu sudah ada dilakukan mitigasi yang potensial terjadi bencana longsor," ujarnya.
Korlantas telah melakukan evaluasi untuk menghindari kepadatan yang terjadi pada mudik sebelumnya. Contra flow akan tetap diberlakukan jika volume arus lalu lintas meningkat.
“Kami sudah dikondisikan untuk mengatur kondisi rest area dengan memperbanyak kapasitas, kemudian sudah dipasang juga penanda yang menunjukan bahwa ini sudah padat, ini masih ada sisa dua kendaraan dan seterusnya, kami terus perbaiki rest area ini,” kata Aan.
Untuk mengendalikan kecepatan, ujar Aan, ada rambu-rambu yang telah dipersiapkan. “Kami siapkan setiap 30 menit, kami akan pandu sehingga itu bisa mengendalikan kecepatan yang ada di contra flow,” tuturnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, puncak arus mudik masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diprediksi akan jatuh pada 21 dan 28 Desember 2024. Hal itu disampaikannya di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
“Prediksi arus mudik kemungkinan mencapai puncaknya terjadi di sekitar tanggal 21 Desember, karena karena anak sekolah saat itu juga sudah libur, dan kemudian tanggal 28 Desember puncak arus mudik kedua," ucapnya.
Mengenai mobilisasi masyarakat, Kapolri mengatakan berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diperkirakan terjadi peningkatan jumlah kendaraan dibandingkan tahun lalu, yaitu sebesar 2,83 persen atau sekitar 110,6 juta orang.
“Angka ini tentunya di lapangan bisa meningkat realisasinya, karena memang dibandingkan tahun sebelumnya juga terjadi peningkatan kurang lebih sekitar 3 sampai atau kurang lebih 17 persen daripada hasil survei,” katanya.
Sigit berhadap, koordinasi Polri dengan lembaga terkait dapat memberikan pengamanan dengan baik bukan cuma terkait mudik, tapi juga ibadah Natal dan juga kegiatan pada tahun baru. Ia mengatakan, Polri dan stakeholder terkait siap melakukan pengamanan dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Pilihan Editor: Aguan hingga Jokowi Digugat Rp 612 Triliun soal Proyek PIK 2