Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

4 Mei 2024 | 13.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. Kelompok ini sebelumnya menembak mati satu warga sipil dan membakar bangunan SDN Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani, mengatakan saat ini pasukan Brimob dari Satgas Blukar dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari Satgas Nanggala atau bagian dari Operasi Damai Cartenz akan terus mengejar kelompok bersenjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok ini disebut telah melakukan tindak pidana dalam insiden di Distrik Homeyo. "Penindakan tegas terhadap KKB pelaku tindak pidana di Distrik Homeyo adalah langkah untuk memastikan keamanan di daerah tersebut. Masyarakat setempat dapat beraktivitas dengan aman," kata Faizal dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 Mei 2024.

Pelibatan Brimob dan Kopassus itu dianggap sebagai respons tegas terhadap kekejaman yang dilakukan TPNPB-OPM di Distrik Homeyo. Penempatan aparat memburu kelompok bersenjata ini dilakukan sejak Jumat, 3 Mei 2024.

Faizal mengatakan, kelompok bersenjata mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut. Tindakan bengis itu dimulai dengan menyerang markas Kepolisian Sektor atau Polsek Homeyo pada 30 April lalu. Penyerangan itu menewaskan Alexsander Parapak.

Selain membunuh Alexsander, yang disebut warga sipil, kelompok itu turut membakar bangunan SD Pogapa, pada 1 Mei 2024. Dan berupaya Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo keesokan harinya. "Serangan KKB tersebut telah menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat setempat," tutur dia.

Kepala Humas Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, mengatakan dalam waktu dekat, jenazah Alexsander segera dievakuasi ke Timika. “Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban penembakan oleh KKB di Distrik Homeyo, 30 April lalu," ucap Bayu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus