Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Korban Engkong, Pelaku Pencabulan yang Remas Buah Zakar Anak di Depok Disinyalir Lebih dari 15

Tindakan pencabulan anak dengan meremas buah zakar korban sudah menjadi kebiasaan kakek itu dan targetnya acak.

29 September 2023 | 17.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
NN, 70 tahun, terduga pelaku pencabulan remas buah zakar seorang anak di Depok saat digelandang ke kantor polisi, Kamis 28 September 2023. Polisi dalami dugaan perbuatan itu dengan kematian si anak. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Korban pencabulan yang dilakukan NN, 70 tahun alias Engkong di Depok, diperkirakan mencapai 15 anak. Pelaku adalah warga Kampung Sindangkarsa, RT. 01 RW. 08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Engkong ditangkap setelah korban MDF, 12 tahun, meninggal setelah testis atau buah zakarnya diremas pria lansia tersebut pada, Rabu, 27 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasat Reskim Polres Metro Depok Komisaris Polisi Hadi Kristanto mengatakan Engkong sudah ditahan karena perbuatan pencabulan berulang. Kakek itu sudah kebiasaan meremas buah zakar para korban. 

"Jadi pemberatannya di situ, pengulangan perbuatannya, serta dia melakukan ke banyak korban," kata Hadi, Jumat, 29 September 2023.

Jumlah korban sampai saat ini yang didapatkan identitas korban ada di polisi sekitar 10-15 anak. Diduga masih ada korban lain, tetapi tersangka tidak bisa menjelaskan identitas korban.

"Dia  mengatakan kalau lupa sudah berapa kali, dan ada beberapa banyak yang dia lakukan," ujarnya.

Hadi menduga tindakan pencabulan anak yang dilakukan Engkong sudah menjadi kebiasaan atau perilaku lansia itu. Kakek itu sering meremas buah zakar anak yang dilkenalnya dan targetnya juga acak.

"Siapa yang ada, siapa yang dia kenal, karena dari awal dia melakukan seperti itu belum pernah ada yang komplain atau melapor atau keberatan jadi dia terus-menerus melakukan hal itu ke banyak orang," kata Hadi.

Adapun motif Engkok melakukan pencabulan itu hanya bercanda dan untuk kepuasan dia. Berdasarkan keterangan Engkong, dia hanya sekali atau dua kali remasan pada alat kelamin korban dan tidak lama.

"Terkadang apabila ada yang mau menangis, atau mau melawan, dia usap-usap punggungnya atau dadanya kemudian setelah itu dia tinggal pergi atau karena anaknya risih anak pergi meninggalkan pelakunya," ucap Hadi.

Dalam kasus pencabulan anak di Depok ini, korban MDF sempat mengeluh sakit kepada temannya setelah buah zakarnya diremas Engkong. Pada sore hari, anak itu mendadak jatuh dan meninggal.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus