Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan bahwa Fahmi Alamsyah merupakan Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saudara Fahmi itu memang betul ya penasehat Kapolri yang diangkat pada saat sebelum saya menjabat, namun saya tidak pernah bertemu dengan yang bersangkutan, karena yang bersangkutan sehari-harinya lebih banyak bersama dengan Irjen Sambo," ujar Sigit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fahmi baru-baru ini mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Keputusan itu ditengarai karena namanya terseret dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Dugaan Fahmi terlibat dalam pembuatan skenario ini muncul setelah dirinya mengaku dimintai tolong oleh Irjen Ferdy Sambo membuat rilis media mengenai penembakan itu. Namun, Fahmi membantah dirinya ikut menyusun skenario Brigadir J tembak menembak dengan Bharada E.
Sigit menyebut, pihaknya masih menelusuri peran Fahmi dalam kasus ini. "Terkait dengan dugaan kaitannya dengan skenario dan sebagainya, saya juga sudah perintahkan untuk mendalami," kata dia.
Sebelumnya Tempo mengungkap jika Fahmi Alatas membuat press release yang memuat kronologi kematian Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan. Dalam rilis itu disebut terjadi tembak menembak antara Brigadir J dan ajudan Sambo lainnya Bhayangkara Dua Richard Eliezer alias Bharada E. Belakangan diketahui, peristiwa tembak menembak itu tidak ada.
Penasihat Kapolri lainnya, Chairul Huda mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo memanggil Fahmi setelah terjadi peristiwa penembakan pada Jumat, 8 Juli 2022.
"Dia itu orang yang pertama-tama yang tahu peristiwa itu. Jumat malam dia sudah dipanggil Sambo, dipanggil beliau ke kantornya dan dapat cerita dari beliau," ujar Chairul saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 Agustus 2022.
Chairul mengatakan, Fahmi sama sekali tak berbicara kepada penasihat Kapolri lainnya mengenai peristiwa tersebut. Setelah laporan Tempo mengungkap keterlibatannya, barulah Fahmi mengakui semuanya.
DEWI NURITA