Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan direncanakan menjalani operasi mata kiri tahap dua pada 1 Februari 2018. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, operasi tersebut menunggu pertumbuhan selaput mata kiri Novel secara merata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisa lebih cepat atau lebih lama," kata Dahnil Anzar Simanjuntak di Aula KH. Ahmad Dahlan, Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Desember 2017. Dahnil mengatakan, jika operasi tahap dua nanti berjalan lancar, sebulan kemudian Novel bisa sembuh kembali. "Maret Novel bisa kembali," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novel menjalani operasi besar tahap satu di Singapore National Eye Centre, pada 17 Agustus 2017. Operasi dilakukan untuk membersihan mata dari katarak dan menyedot cairan glukoma di bola mata kiri. Kemudian, dilanjutkan dengan mencabut dan meleburkan satu gigi, serta memotong dan mencabut gusi yang digunakan untuk melapisi mata.
Dalam operasi tahap satu itu, dokter membuat retina artifisial dari gigi yang dibentuk menjadi ring dan membuat pelapisnya dengan lapisan tipis yang ada di kulit gigi. Artifisial tersebut kemudian ditanam ke dalam pipi untuk menjadi retina baru.
Pada Rabu, 6 Desember 2017 di tempat yang sama, Novel kembali menjalani operasi penanaman bagian gusi di mata kiri. Operasi dilakukan karena pertumbuhan selaput mata kirinya melambat. Untuk lanjut ke operasi tahap dua, selaput mata kiri Novel harus tumbuh merata terlebih dahulu.
Penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada Selasa pagi, 11 April 2017. Novel disiram air keras setelah selesai melaksanakan salat Subuh di Masjid Al-Ikhsan, tak jauh dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Hingga kini polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyerangan itu. Gambar sketsa pelaku yang disebar polisi beberapa waktu lalu sampai sekarang belum menampakkan hasilnya.