Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Habiburokhman menilai kinerja Polri baik dalam menindaklanjuti dua kasus penembakan oleh anggota kepolisian baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, kasus penembakan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Ajun Komisaris Polisi Ulil Ryanto Anshari oleh Kepala Bagian Operasi Polres Solok, Ajun Komisaris Polisi Dadang Iskandar pada Jumat dini hari, 22 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO, korban penembakan oleh Aipda RZ dari Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang pada Ahad, 24 November 2024. Habiburokhman menyebut, kedua kasus tersebut ditindak oleh kepolisian dengan cepat.
"Justru ini membuktikan betapa kinerja Pak Listyo Sigit bagus sekali, sembilan dari sepuluh. Dari dua kasus ini, dua-duanya ditindak dengan cepat," katanya di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Politikus Partai Gerindra itu memuji kinerja Polri di bawah Listyo Sigit. Menurut dia, hal ini merupakan bentuk reformasi Polri, karena kasus tersebut ditindaklanjuti secara etik dan pidana.
"Pelakunya ditangkap, disidik bukan hanya dalam konteks etik, tapi juga dalam konteks pidana. Kami acungi dua jempol untuk Polri di bawah Pak Listyo Sigit," tutur Habiburokhman.
Dia juga menyatakan tak ada intervensi oleh polisi dalam menindaklanjuti kasus tersebut. Dia menyebut, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang hadir ke rumah korban untuk menyampaikan dukacita.
"Enggak ada (intervensi). Tadi disampaikan justru pak kapolres itu datang di takziah dalam konteks menyampaikan bela sungkawa. Intervensinya seperti apa? Kita lihat kan tadi sudah dijelaskan semua. Alat buktinya ada, saksi-saksinya ada," ujar dia.