Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

19 Mei 2024 | 15.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Kasat Reskrim Polres Metro Depok Komisaris Suardi Jumaing mengatakan, telah memeriksa 14 saksi kasus perundungan atau bullying siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede, Bogor. Polisi juga mengungkap fakta baru yang pemicu pelaku melakukan perundungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka yang diperiksa, meliputi korban, saksi, para pelaku dan pendampingan dari para orang tua karena status pelaku maupun korban masih pelajar, serta pihak sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selanjutnya terhadap tujuh orang anak ini, pertanyaannya kami akan titipkan di Dinas Sosial, karena masih menunggu pemeriksaan dari Bapas (Balai Pemasyarakatan) anak," kata Suardi saat dikonfirmasi, Sabtu, 18 Mei 2024.

Suardi mengatakan dalam proses pemeriksaan, para pelaku dan saksi didampingi orang tua, penasihat hukum dan psikolog karena masih anak di bawah umur. "Terutama terhadap korban maupun anak berhadapan dengan hukum ini," ujarnya.

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying. Selain karena persoalan cowok, kasus ini dipicu dari ucapan korban perundungan yang kerap melontarkan fitnah.

"Pemeriksaan kami, korban ini suka menceritakan teman-temannya ke orang lain, memfitnah lah. Itu masalah pertama," ujarnya.

Penyebab kedua, lanjut Suardi, berkaitan dengan cowok, yakni pelaku memiliki pacar, tetapi tidak terima disebut menceritakan ke orang lain. Kemudian, korban disebut sering mengumbar kejelekan pelaku ke orang lain.

"Kaitannya dengan cowok pacar. Tidak ada perebutan pacar antara korban dengan terduga pelaku. Yang terjadi adalah perebutan cowok antara teman korban dengan terduga pelaku," kata Suardi.

Atas dasar itu, usai pulang sekolah niatnya mereka mau ngopi, namun di daerah Tanah Merah Bulak Jagal korban ditemukan terduga pelaku sehingga terjadilah kasus bullying tersebut.

"Niatnya mau ngopi, ngopi di warung tempat tongkrongannya, tapi dalam perjalanan itu ketemulah sama pelaku ini," katanya.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok belum bisa memastikan apakah kasus bullying tersebut sudah direncanakan. "Untuk mengarah ke perencanaan itu belum mengarah ke sana ya, kita masih melakukan pendalaman," jawab Suardi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus