Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik belum menemukan orang yang melempar petasan di area nobar capres pada Ahad malam, 17 Februari lalu. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan saat ini penyidik masih berusaha memburu pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penyidik masih bekerja," kata Argo saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa, 19 Februari 2019. Argo tak mendetailkan berapa lama polisi memiliki target untuk memburu pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanya soal fakta baru penyidikan, Argo juga enggan menerangkan. "Kan sudah disampaikan, penyidik masih bekerja," kata dia. Kalimat itu ia ulangi sampai empat kali saat ditanya seputar kasus petasan tersebut.
Ledakan di area nobar debat capres terjadi sekitar pukul 20.10 WIB. Ledakan itu menyisakan asap putih setinggi sekitar 3 meter. Sebatang pohon yang diduga menjadi titik ledakan pangkalnya rusak. Adapun insiden terjadi debat capres kedua dimulai 10 menit.
Adapun sumber ledakan diduga terjadi di Parkir Timur Senayan, tepatnya di seberang gedung Aquatic, Gelora Bung Karno, Senayan. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan berdasarkan olah TKP, ledakan itu berasal dari petasan.
Polisi telah memeriksa sekitar 10 orang saksi yang terdiri dari pedagang yang berada di sekitar lokasi kejadian ledakan. Polisi juga memeriksa beberapa relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Akibat insiden ledakan di area nobar capres itu, ada sekitar 7 orang yang dirawat di rumah sakit dan sudah pulang. Ketujuhnya dirawat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, dan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.