Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Tetapkan 2 WNA Cina Jadi Tersangka Ledakan Smelter di Morowali

Ledakan smelter nikel milik PT ITSS di Morowali, Sulawasi Tengah menewaskan 21 orang pekerja, 8 pekerja asing asal Cina dan 13 pekerja lokal.

10 Februari 2024 | 22.04 WIB

Kebakaran di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Morowali, Sulawesi Tenggara, 24 Desember 2023. Kebakaran di salah satu pabrik pengolahan atau smelter nikel milik PT ITSS diakibatkan oleh ledakan tungku. Foto: Istimewa
Perbesar
Kebakaran di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Morowali, Sulawesi Tenggara, 24 Desember 2023. Kebakaran di salah satu pabrik pengolahan atau smelter nikel milik PT ITSS diakibatkan oleh ledakan tungku. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah telah menetapkan tersangka kasus ledakan tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawasi Tengah. Ledakan terjadi pada Ahad pagi, 24 Desember 2023 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah Kombes Djoko Wienartono mengatakan ada dua orang yang menjadi tersangka. “Sudah ada penetapan tersangka, dua orang. Mereka berkewarganegaraan China,” ujar Djoko saat dihubungi lewat pesan WhatsApp pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Djoko menjelaskan, dua orang itu diantaranya laki-laki berinisial ZG dan Z. ZG merupakan pengawas keuangan atau supervisor furnance PT. Zhao Hui Nikel. Di mana PT ITSS meminta ZG untuk membantu mereka. Sedangkan Z menjabat sebagai Wakil Supervisor PT Ocean Sky Metal Indonesia atau OSMI.

Djoko berujar berkas perkara akan dikirim ke Jaksa Penuntut Umum atau JPU segera. “Rencana hari Senin, 12 Februari 2024 kirim berkas ke JPU,” kata dia. 

Akibat ledakan tungku smelter sebanyak 21 orang meninggal, dengan rincian 8 pekerja asing asal Cina dan 13 pekerja lokal. Angka itu belum termasuk yang mengalami luka-luka. 

Penyidik kemudian melakukan gelar perkara pada Rabu, 3 Januari 2024. Kasus pun dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan, tapi belum ada tersangka yang ditetapkan. Polisi menduga ada pelanggaran keamanan keselamatan kerja atau K3 dalam ledakan smelter di Morowali. 

Di awal kejadian, Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. 

Deddy juga menjelaskan bahwa di lokasi terdapat banyak tabung oksigen yang dipakai untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku. Akibatnya, kata dia, ledakan pertama memicu ledakan lain dari tabung oksigen di sekitar area tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus