Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Refleksi Akhir Tahun 2024, Ketua MA: Integritas Hakim dan Aparatur Peradilan Jadi Isu Utama

Ketua Mahkamah Agung Sunarto berharap media turut mengawasi kinerja hakim dan aparatur peradilan.

29 Desember 2024 | 13.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Mahkamah Agung terpilih periode 2024-2029 Sunarto mendengarkan pertanyaan wartawan usai terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung di Media center Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menyoroti soal integritas dalam Refleksi Akhir Tahun 2024. Dalam paparannya, dia mengucapkan kata integritas dan berintegritas sebanyak lima kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Integritas masih menjadi isu utama dalam Refleksi Akhir Tahun ini," kata Sunarto di Balairung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat pada Jumat, 27 Desember 2024.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan, integritas juga menjadi tema dalam Laporan Tahunan yang akan dihelat pada Februari 2025. "Hal ini merupakan komitmen Mahkamah Agung untuk menjadikan integritas sebagai kunci dalam upaya membangun lembaga peradilan yang berkualitas dan sebagai pondasi kepercayaan publik," tuturnya.

Oleh karena itu, Sunarto berharap awak media turut berpartisipasi mengawasi kinerja hakim dan aparatur peradilan. Ia juga meminta jurnalis meluruskan isu-isu negatif yang beredar di masyarakat lewat pemberitaan yang akurat, proporsional, dan berimbang.

"Saat ini, saya melihat ada perkembangan paradigma di tengah-tengah masyarakat yang sebelumnya berpaham 'bad news is a good news', sekarang nampaknya berkembang menjadi 'good news is a good news'," ucap Sunarto. Ia menilai, jika sebelumnya hanya berita buruk yang memiliki nilai jual yang tinggi, saat ini berita baik juga menempati porsi nilai jual yang tinggi.

Menurut Sunarto, betapapun berita buruk itu memang nyata, tapi tidak sedikit yang cemas hal tersebut dapat berdampak buruk bagi psikologi pembacanya. Apalagi di era media sosial seperti sekarang, lanjutnya, ketika kekerasan verbal dan hoaks berseliweran seperti tidak ada hentinya.    

"Tren jurnalisme positif mulai banyak diadopsi sebagai upaya memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat," ujar Sunarto. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus