Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Damai Cartenz bersama Polres Yalimo dan TNI menggelar patroli di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Jumat, 10 Januari 2025, setelah insiden penembakan yang menewaskan dua warga sipil pada 8 Januari lalu. Eks polisi, Aske Mabel, yang bergabung dengan kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) diduga kuat sebagai pelaku serangan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa patroli ini bertujuan untuk memulihkan stabilitas keamanan di wilayah tersebut dan mencegah serangan serupa di masa mendatang.
“Selain patroli, kami juga melaksanakan pengejaran terhadap KKB Aske Mabel yang diduga sebagai pelaku penembakan. Pengawasan di perbatasan Kabupaten Yalimo juga diperketat dengan pemeriksaan kendaraan keluar-masuk untuk mencegah potensi ancaman lainnya,” ujar Faizal dalam keterangannya dikutip Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Operasi gabungan ini, lanjut dia, diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang masih dihantui ketakutan akibat kekerasan oleh KKB. Faizal menambahkan, langkah-langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memulihkan kondisi keamanan di Papua, yang selama ini kerap dilanda konflik bersenjata.
Di tempat terpisah, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Komisaris Besar Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif. “Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam membantu aparat keamanan menjaga situasi tetap kondusif. Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum dan memberikan rasa aman bagi warga Kabupaten Yalimo,” kata Yusuf.
Situasi keamanan di Papua, khususnya di Kabupaten Yalimo, menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan Tempo sebelumnya, eskalasi kekerasan oleh OPM telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pemerintah pun meningkatkan operasi keamanan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan guna mengantisipasi potensi serangan lebih lanjut.
Yusuf mengatakan, patroli gabungan di wilayah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ini melibatkan personel dari kepolisian, TNI, dan tim khusus Satgas Damai Cartenz-2025. Selain berfokus pada pengejaran KKB atau OPM, tim juga berupaya membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk menciptakan sinergi antara aparat keamanan dan warga. Yusuf menegaskan bahwa operasi ini tidak hanya bertujuan menangkap pelaku penembakan, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan.
Pilihan Editor: Saksi Ahli Korupsi Timah Dilaporkan ke Polisi. Kriminalisasi atau Pengalihan Isu?