Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pekanbaru - Detasemen 88 Anti Teror menangkap empat pria terduga teroris di Kabupaten Kampar dan Pekanbaru, Selasa, 24 Oktober 2017. Kepolisian Daerah Riau menyebutkan keempatnya merupakan jaringan Jamaah Ansor Daulah (JAD) yang berencana menyerang sejumlah kantor kepolisian di Pekanbaru, Riau.
"Mereka akan melakukan eksekusi dan penyerangan di kantor kepolisian di Pekanbaru," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Selasa, 24 Oktober 2017.
Baca: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Riau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guntur mengatakan para pelaku ditangkap Densus 88 dibantu personel Polda Riau di tempat berbeda. Petugas pertama kali meringkus Wawan alias Abu Afif, 42 tahun dan Beni Samsu Seno alias Abu Ibrahim (31) di Jalan Kopkar Jaya, Perumahan Gading Marpoyan, Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.
Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan di daerah Kelurahan Tangkerang Pekanbaru. Di sana, petugas mengamankan satu orang bernama Yoyok Handoko alis Abu Zaid (42). Sekira pukul 10.00, petugas kemudian berhasil menangkap Handoko alias Abu Buchori di rumahnya, di Perumahan Griya Taman Anggrek, Siak Hulu, Kubang Raya, Kampar.
Baca: Malaysia Gagalkan Serangan ISIS ke Sea Games
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Guntur, keempat pelaku masih satu jaringan dengan teroris yang ditangkap di Provinsi Jambi beberapa waktu lalu yang terkait pelatihan menembak dan peracikan bom. Dari hasil interogasi, kata dia, mereka berencana melakukan penyerangan sejumlah kantor polisi di Pekanbaru. "Sementara pelaku sudah diamankan untuk pendalaman lebih lanjut," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan penangkapan tersebut merupakan bagian dari penangkapan 9 teroris di sejumlah wilayah di Indonesia. Penangkapan tersebut dalam rangka operasi penindakan serentak yang dilakukan pada Selasa, 24 Oktober 2017.
"Kesembilannya ditangkap di empat daerah. Sulawesi Selatan, Pekanbaru, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujarnya. Untuk selanjutnya, kata Rikwanto, akan dilakukan interogasi terhadap para terduga teroris itu.