Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Video viral perempuan yang diduga menjadi korban pembiuasan di toilet WTC Mangga Dua, Jakarta Utara dipastikan bukan korban dari upaya pencurian organ tubuh.
Video yang memperlihatkan cekcok antara dua perempuan tersebut sebelumnya viral di media sosial. Korban SDE berteriak-teriak dan mengaku coba dibius oleh pelaku SY.
Baca : Pengendara Ngamuk Jadi Viral: Polisi Penilang Beroleh Penghargaan
"Pengambilan organ tubuh itu tidak benar, hanya upaya pembekapan yang dilakukan terduga pelaku kepada korban," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pademangan Ajun Komisaris Made Oka saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Made menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Jumat sore, 16 Maret 2019. Di dalam toilet WTC, pelaku coba membakap korban menggunakan handuk. "Kemudian korban berontak sehingga tidak jadi," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Motif sebenarnya, ujar Made, karena permasalahan asmara berupa hubungan segitiga. Made berujar, pelaku mengaku punya hubungan khusus dengan suami korban. Made pun tidak mengetahui alasan pelaku yang justru mendatangi korban.
"Mungkin mau melabrak korban, tapi gak tau juga alasannya apa," kata Made.
Made menambahkan, korban yang memiliki toko di WTC tersebut awalnya juga tidak mengetahui siapa pelaku. Namun, korban akhirnya mengetahui bahwa pelaku adalah perempuan yang sering menghubungi suaminya. Akhirnya, mereka memutuskan berdamai dan tidak melanjutkan perkara.
"Korban dan pelaku sepakat tidak melanjutkan permasalahan ini, karena ini urusan personal," kata dia.
Simak juga :
Video Viral Rusak Motor, Adi Saputra Terancam Pasal Berlapis
Ihwal alkohol yang dibawa dalam tas pelaku, Made mengatakan, barang-barang itu merupakan produk jualan. Pelaku merupakan penjual kosmetik online. "Pengakuannya begitu. Sedangkan pisau dibawa katanya untuk jaga diri," kata Made terkait kasus video viral pembiusan yang ternyata berlatar asmara.