Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Warga Kalimantan Barat Ditembak Polisi karena Pertahankan Tanah, Kuasa Hukum Lapor ke Bareskrim

Purnawirawan TNI sekaligus kuasa hukum korban penembakan itu meminta Bareskrim Mabes Polri turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

20 Januari 2025 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marwan Iswandi kuasa hukum Agustino warga Ketapang Kalimantan Barat yang diduga ditembak polisi di Bareskrim Mabes Polri, 20 Januari 2025. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Marwan Iswandi mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota polisi di Kalimantan Barat. Purnawirawan TNI sekaligus kuasa hukum korban penembakan itu meminta Mabes Polri turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marwan menceritakan awal mula kliennya yang bernama Agustino tewas akibat senjata laras panjang. Agustino merupakan warga Dusun Mendaok, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Agustino ditembak pada 7 April 2023 lalu diduga akibat permasalahan lahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang menembak itu adalah anggota Bhabinkamtibmas, menggunakan laras panjang. Saya menuntut di sini agar Kapolri menuntaskan perkara ini," kata Marwan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, 20 Januari 2025. 

Marwan mendapat kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dia menyatakan polisi setingkat Polsek hingga Polda di Kalimantan Barat terkesan menutupi kasus tersebut akibat korban bermasalah dengan seorang pebisnis tambang berinisial AK. 

Polisi yang menembak Agustino diduga suruhan AK. Sebab Agustino menolak eskavator milik AK berada di tanah warisan keluarganya. "Pengusaha AK ini mau membangun di tanah klien kami (Agustino). Tapi ditahan sama klien kami," ucap Mawardi. 

Penolakan Agustino demi mempertahankan haknya itu berujung pada kematian. Dia meregang nyawa akibat ditembak senjata laras panjang milik polisi. Penembakan ini bahkan disaksikan oleh istri dan anak Agustino. 

"Penembakannya 7 April 2023, di depan rumah, ada sekitar 10 orang saat kejadian," kata P (37), istri Agustino yang ikut bersama Marwan ke Bareskrim Polri. 

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Pipit Rismanto sudah mengetahui peristiwa penembakan tersebut. Dia menyatakan berkas perkara dalam kasus itu sudah lengkap. "Kasus sudah P21, biar diuji di pengadilan," kata Rismanto kepada Tempo melalui pesan singkat, Senin, 20 Januari 2025.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus