Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan Gudang Munisi Daerah atau Gudmurah Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor pada Sabtu malam, 30 Maret 2024 tak hanya menghebohkan warga sekitar. Sejumlah warga melaporkan penemuan beberapa granat dan proyektil peluru yang terlempar ke permukiman sekitar dari gudang amunisi itu, seperti di Klaster Visalia, Kota Wisata Cibubur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua RT setempat Andre menjelaskan saat ledakan terjadi, terdapat material, seperti granat dan peluru yang terlempar hingga ke klaster Visalia. "Granat ada sekitar lima hingga enam buah. Tak ada yang meledak. Kemudian, untuk selongsong peluru tiga sampai lima buah. Panjang selongsong sekitar tiga sampai empat sentimeter," kata dia, Ahad, 31 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Andre, jarak antara klaster tersebut dengan gudang sekitar 200 meter. Dari lokasnya, bisa terlihat asap yang membumbung saat terjadi ledakan.
Mulanya, menurut Andre, warga mengira terjadi kebakaran atau pecah ban biasa. Ketika terdengar ledakan, semua warga pun mengamankan kendaraan masing-masing.
Andre juga menjelaskan sejumlah rumah mengalami kerusakan di jendela dan genteng, namun dia tidak bisa memastikan berapa rumah yang terkena akibat ledakan tersebut.
Saat ini, garis polisi terpasang di pintu masuk permukiman itu. Klaster tersebut langsung dijaga ketat oleh sekuriti setempat. Masyarakat yang bisa memasuki permukiman tersebut hanya para penghuni klaster, sedangkan orang lain, termasuk awak media dilarang masuk.
Selain itu, sejumlah anggota TNI masih melakukan penyisiran di sejumlah kawasan permukiman tersebut dengan menggunakan alat pendeteksi metal. Penyisiran dilakukan untuk mencari material dari sisa ledakan.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan sebelumnya mengingatkan warga agar tidak mengambil proyektil amunisi yang terpental dari dalam gudang ke kompleks permukiman. Ia menyebut jajarannya telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu.
"Kami sudah perintahkan, petugas untuk mengamankan jika ada proyektil amunisi ataupun material yang berasal dari gudang ini untuk diamankan. Jangan diambil, serahkan kepada keamanan,” kata Hasan.
Peristiwa ledakan itu terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 18.05 WIB. Dari penyelidikan sementara, ledakan diduga berasal dari gudang nomor 6 yang menyimpan 160 ribu amunisi kedaluwarsa. Reaksi kimia dari amunisi itu diduga menyebabkan ledakan yang diawali dari timbulnya asap.
Sejauh ini diketahui tak ada korban jiwa akibat kejadian ledakan. Hasan juga menyebut tidak ada warga dan prajurit TNI yang terluka.