Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Akan Lahir "Jepang-Jepang Baru" ...

Di kawasan asia pasifik akan tumbuh negara "jepang baru" yang kuat ekonominya yaitu: korea selatan, taiwan, hong kong & singapura. keempat negara ini akan memainkan peranan ekonomi yang makin penting.

24 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM suatu ceramah di Honolulu, Hawaii, beberapa waktu yang lalu Herman Kahn, ahli futurologi Amerika yang terkenal, telah mengemukakan -- bahwa suatu proses tengah terjadi pada waktu ini yang akan mempunyai implikasi bagi perkembangan di dunia di kemudian hari, yaitu munculnya kawasan Asia Pasifik sebagai pusat kekuatan dan dinamika ekonomi utama di dunia. Seperti beberapa abad yang lalu pusat kegiatan dan hubungan ekonomi internasional di dunia telah bergeser dari kawasan Lautan Tengah ke kawasan Atlantik Utara, maka proses pergeseran yang serupa sekarang sedang terjadi dari kawasan Atlantik Utara ke kawasan Asia Pasifik. Munculnya kawasan Asia-Pasifik sebagai pusat kegiatan ekonomi yang paling utama di dunia sebenarnya sudah diramalkan hampir delapan tahun yang lalu oleh Herman Kahn dalam bukunya The Emerging Japanese Superstate berkenaan dengan munculnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi nomor tiga di dunia (sesudah Amerika Serikat dan Uni Soviet) pada akhir dasawarsa enampuluhan. Menurut Kahn, dinamika Jepang yang luar biasa berkat hubungan perdagangan dan investasinya di luar negeri akan dapat ditransmisi ke wilayah-wilayah lain sekitar lautan Pasifik termasuk negara-negara Asia Tenggara, Australia, Kanada, Aiaska, negara-negara Amerika Latin (khususnya Brasil). Mungkin juga wilayah Timur Jauh Uni Soviet, yaitu Siberia, dengan sumber kekayaan alam yang berlimpah-limpah tetapi untuk bagian terbesar belum digali. Jepang-Jepang Baru Dengan Jepang sebagai motor kegiatan ekonomi dan perkembangan tehlogi di kawasan ini, sangat mungkin abad ke-21 akan menyaksikan kawasan Asia-Pasifik sebagai pusat ekonomi, kebudayaan dan peradaban purna-industriil (postindustrial) yang paling kreatif dan dinamis di dunia yang berhasil menghimpun unsur yang paling vital dari kebudayaan Timur dan Barat. Keajaiban ekonomi Jepang akhir-akhir ini memang agak meluntur. Pertama-tama akibat krisis enersi pada tahun 1973/1974. Sekarang karena kejenuhan pasaran dalam negeri Jepang, ditambah kesulitan yang makin besar bagi Jepang untuk memasarkan hasil-hasil industrinya di pasarannya yang paling penting di luar negeri karena kecenderungan proteksionisme yang makin kuat di beberapa negara. Tapi pada waktu yang bersamaan telah muncul 'Jepang-Jepang yang baru' di kawasan Asia Pasifik. 'Jepang baru' ini adalah Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan Singapura, dan merupakan apa yang dinamakan Kahn "bengkel Sinik" dari kawasan Asia-Pasifik ("Sinik", karena kebudayaannya berakar pada kebudayaan Tionigkok). Keempat negara yang relatif kecil ini (kecil dari segi jumlah penduduk dan besarnya kekuatan ekonomi) pada waktu ini mempunyai produk nasional bruto (PNB) total sebesar hampir US$ 60 milyar (pada harga pasar yang berlaku), jadi baru kurang lebih sepersepuluh dari PNB Jepang. Namun dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dari keempat negara ini, PNB total dari keempat negara ini dapat berlipat ganda pada tahun 1985, untuk kemudian berlipat-ganda lagi atau lebih pada tahun 2000 dibanding dengan PNB total tahun 1985. Karena keempat negara ini mengekspor dan mengimpor kurang lebih 50 persen dari PNB mereka, dapat diperkirakan bahwa keempat negara kecil ini akan memainkan peranan ekonomi yang makin penting di kawasan Asia-Pasiflk, jauh lebih penting daripada yang dapat diduga dari jumlah penduduk atau jumlah PNB mereka. Indonesia Bagaimana? Kahn memperkirakan bahwa negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik juga akan mengalami pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang pesat, terkecuali mungkin Indonesia, Korea Utara, dan Laos. Mengenai Indonesia dikatakan bahwa walaupun banyak di antara orang 'top' Indonesia adalah sangat kompeten dan berdedikasi. namun secara relatif mereka terlampau sedikit jumlahnya dibanding dengan kebutuhan negara yang sangat luas. Lagipula, mereka kekurangan 'back-up' yang kompeten dan berdedikasi. Betapa ahli pun Herman Kahn sebagai ahli futurologi, namun pandangannya mengenai prospek perkembangan negara kita tidak didasarkan atas pengetahuan yang terperinci mengenai Indonesia. Bagaimana pun juga, perkiraan mengenai prospek perkembangan sesuatu negara didasarkan atas beberapa asumsi mengenai potensi kekuatan negara tersebut, yang dapat berbeda sekali di antara para ahli yang mengadakan perkiraan tersebut. Berbeda dengan Kahn, misalnya, maka baru-baru ini seorang sarjana Amerika lain dari Pusat Studi Strategis dan Internasional, Universitas (eorgetown, di Washington, D.C., telah mengadakan 'ranking' atau urutan dari kesepuluh negara yang terkuat di dunia berdasarkan ukuran kekuatan ekonomi dan militer, stabilitas politik, tekad nasional, dan lain-lain, dan dalam urutan ini Indonesia merupakan negara terkuat yang kesepuluh di dunia. Apa juga - pandangan orang asing mengenai prospek negara kita, kiranya kita sendiri dapat sepakat bahwa tantangan terbesar yang kita hadapi dalam tahun mendatang adalah bagaimana kita dapat menanggulangi masalah kemiskinan dan meningkatkan tingkat hidup rakyat banyak. Masalah kemiskinan ini merupakan masalah kompleks yang dimensi-dimensinya belum sepenuhnya difahami. Namun salah satu sumber pokok kemiskinan ini, seperti juga di banyak negara berkembang lainnya, terletak pada pengangguran terselubung di daerah pedesaan. Bagaimana menciptakan kesempatan kerja penuh dan layak di daerah pedesaan kita kiranya merupakan tugas yang tidak mudah, namun perlu kita laksanakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus