Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Ali Sadikin: Jangan Sampai ...

Selain berhasil membangun, Ali Sadikin jujur, tidak korup, tidak munafik. Dia mengakui pola bung Karno. Bagaimanapun harus diakui Ali Sadikin yang membangun Jakarta.

16 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANG Ali seorang pemimpin yang berhasil. Namun yang lebih penting ialah: Bang Ali seorang pejabat yang jujur. Bukan hanya karena tidak korup. Melainkan karena Bang Ali berani mengakui, bahwa pola pembangunan yang diikutinya adalah pola Bung Karno. Contoh seorang pemimpin yang tidak munafik, tidak menjilat ke atas dan tidak menekan ke bawah, terbuka, bicara apa adanya. Banyak orang pada waktu ini kurang punya kesanggupan dan kurang keberanian untuk mengakui prestasi Bung Karno. Misalnya saja, selagi orang pada waktu sekarang merasa diri sebagai orang Indonesia yang punya harga, orang lupa bahwa Bung Karnolah yang dulu menyadarkan kita agar kita punya perasaan itu. Sumpah Pemuda sudah ada sejak 1928. Tapi realisasi dan penjiwaannya secara masal baru terjadi setelah Bung Karno membangun semangat nasionalisme yang kuat dari kita semua yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Rasa kebangsaan ini secara tidak sadar telah meresap di jiwa kita. Bagi orang yang sering berhubungan dengan orang asing, apa pun tugasnya, rasa ini timbul secara reflektif. Pada rakyat kecil yang sehari-harinya sibuk mencari nafkah dan tidak menghiraukan soal-soal politik, seperti tukang becak, sopir oplet, para pedagang kecil di pasar, rasa ini sering menimbulkan kerinduannya kepada Bung Karno sendiri. Kita saksikan sewaktu masa kampanye ybl pengharapnn agar Guntur tampil ke mimbar, walaupun mereka tahu bahwa Guntur tidak sehebat ayahnya. Seyogyanyalah kita mulai bersikap jujur dengan tidak menyembunyikan sejarah yang sebenarnya. Menurut Th. Sumartana (TEMPO 18 Juni 1977), untuk meneguhkan kekuasaan, orang sering membunuh orang yang sudah mati. Padahal orang mati sepenuhnya menjadi wewenang Tuhan. Dendam terhadap orang mati adalah gugatan terhadap kedaulatan Tuhan. Ataukah ini sikap munafik orang Indonesia yang digambarkan Mochtar Lubis, dan mungkin juga dihayatinya sendiri, untuk melampiaskan sakit hati? Kecuali kalau sejarah memang harus diubah, kata Catatan Pinggir TEMPO yang sama. Tapi mengubah sejarah adalah tindakan kolonial, seperti yang dilakukan oleh penjajah Belanda dulu kepada kami, generasi zaman kolonial. Kepada kami diajarkan, misalnya, bahwa Pangeran Diponegoro seorang opstandeling, seorang pemberontak. Diponegoro dikatakan sebagai orang yang "sangat ambisius" dan "iri hati," karena yang diangkat Belanda (VOC) sebagai Raja Jawa bukannya dia melainkan sepupunya. Zaman berubah, dan sejarah telah dikembalikan pada ril yang semestinya. Pada waktu ini Bang Ali sedang menjadi pusat perhatian orang. Kepada kaum remaja saya anjurkan: harap dicatat mulai sekarang, bahwa Bang Alilah yang berhasil membangun Jakarta. Jangan nanti, bila tiba saatnya kalian memegang tampuk pimpinan, sejarah lalu diubah: dikatakan bahwa yang membangun kota Jakarta bukan siapa-siapa, melainkan rakyat Jakarta semuanya. Partisipasi rakyat pasti ada. Partisipasi pembantupembantu terdekat Bang Ali juga ada. Bahkan partisipasi pendahulu-pendahulu Bang Ali pun ada. Tapi yang berhak mendapat predikat sebagai Pembangun Kota Metropolitan Jakarta hanyalah Bang Ali. Tentang adanya 2 orang pemuda warga negara biasa, yang mencalonkan Bang Ali dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yad, jangan materinya itu sendiri yang dilihat. Di kala kita hampir terjerumus lagi dalam kultur politik yang feodal, suara yang demikian patut kita hargai. Ir. NY. RAHAYU YUSUF PO Box 74 KBT, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus