Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Di ganggu gunting sensor

Dalam menyensor film "the deer hunter", bsf bukan saja memotong adegan porno, tapi banyak adegan lain yang mengesankan tak lagi muncul di layar.(kom)

17 November 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU antara puluhan film-film yang tak bermutu sekonyong-konyong disajikan suatu karya film yang bernilai tentu menggembirakan. Maka peredaran film The Deer Hunter selayaknya disambut positip, baik oleh penggemar film maupun oleh karyawan film. Terutama bagi golongan terakhir pemutaran film tersebut dapat dimanfaatkan. Bukankah pada umumnya kelemahan film-film kita terletak pada penyutradaraan yang kurang cerdas, ceritera dan skenario lemas, susunan adegan kurang cermat serta iramanya sangat lambat. Walhasil peredarannya cemas karena penonton kurang puas. Mendengar bahwa badan sensor telah menghilangkan 30 menit (setengah jam atau kurang lebih 43.2000 frames) kami tertarik melihat The Deer Hunter sekali lagi. Biasanya adegan porno atau hal-hal yang dapat merusak moral digunting. Karena menurut hemat kami hanya dua tiga shot akan menimbulkan nafsu gunting bagi badan sensor maka kami ingin melihat bagian mana pula menjadi korban kebijaksanaan sensor. The Deer Hunter adalah suatu film dengan latar belakang perang Vietnam, keterlibatan Amerika yang sinting dan tak berguna dan perubahan jiwa pada para veteran yang mengalami neraka perang Vietnam. Karena perubahan jiwa mengambil peranan utama dalam cerita, maka dengan sendirinya adegan di mana sifat pribadi tiap pelaku diperkenalkan sangat mutlak untuk menghargai cara sinematografis perubahan jiwa masing-masing itu diwujudkan. Mike jagoan dalam film, seorang buruh pabrik baja gemar membunuh, menembak mati rusa dengan hanya mempergunakan satu peluru. Adiknya Nick sebaliknya pengecut benci memburu, pencinta alam semesta. Dalam perkembangan cerita setelah Mike mengalami neraka Vietnam ia tak sampai hati lagi menembak rusa sedangkan Nick setelah menderita shock akibat keganasan dihantui oleh keinginan membunuh, membunuh diri sendiri. Setelah guntingan sensor beraksi, memperpendek adegan di sana sini atau kadang-kadang menghilangkan sama sekali suatu adegan, lenyaplah pula bagian di mana Mike sepulang dari perang tak tega menembak mati seekor rusa lagi dan membiarkan dia lepas merdeka di tengah-tengah keindahan alam. Begitu pula pada permulaan film adegan di mana diperlihatkan memburu bersama-sama sebelum berangkat ke medan perang diperpendek dan justru bagian di mana sifat lembut pengecut Nick dipamerkan, dihilangkan. Keterlibatan gila Amerika dalam perang Vietnam, suatu tema dalam film yang patut dipuji karena keberanian kritik diri sendiri, juga diperpendek. Penutup film yang agak sentimentil tak terganggu oleh sensor karena hanya itu tinggal utuh, maka introspeksi terlebih dahulu tak terkesan. Sebelum pengguntingan sensor, kritik diri sendiri ini disampaikan dalam adegan pesta kawin salah satu antara mereka yang ikut ke Vietnam. Yang ditinggalkan sensor hanya sekedar agar mengetahui si anu kawin sebelum terjun ke neraka. Suasana keakraban antara sekelompok manusia, hubungan antara masing-masing, tertariknya Mike terhadap kekasih Nick, harapan kepahlawanan mereka sebagai pembela dunia merdeka, semuanya ini menjadi korban sensor. Dalam film asli, Mike kembali dengan selamat dari Vietnam. Kawan-kawannya menunggu kedatangannya dan disiapkan pesta kecil menyambut "pahlawan bangsa". Tapi Mike sesampai di desanya gelisah dan segan menghadapi mereka yang asing terhadap kenyataan pahit perang Vietnam. Ia memilih kesepian dalam suatu motel dari pada pesta ria gembira, Baru keesokan harinya setelah melihat dari jendela kawan-kawannya pulang ke masing-masing rumah, ia kembali menemui pacarnya Nick. Keseluruhan adegan yang sangat mengesankan ini juga tak muncul di layar putih, menggelapkan itikad baik kami untuk menganggap Dear Censor sebagai suatu badan yang kompeten dalam bidangnya. YAZIR MARZUKI d/a Jl. Cemara 6, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus