Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Di negeri jauh, kita jual apa?

Jenis buah-buhaan indonesia kurang dikenal oleh masyarakat belanda, mereka hanya mengetahui nama dan ceritanya saja. tantangan bagi ahli-ahli pengawetan untuk membuat selei dari buah yang belum pernah dibuat.

20 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJAYAAN Amerika Serikat banyak ditentukan oleh bidang pertanian pada abad yang lampau. Ketika tanah pertanian yang teramat luas menderita kekurangan tenaga kerja, orang pun mulai dengan mekanisasi. Bertambah santer tidak saja melimpahkan hasil pertanian, tapi juga awal dari industri yang raksasa. Sampai-sampai mengalahkan Eropa, dari mana pengetahuan tentang itu sebenarnya bersumber. Kemudian kita mengenal juga Finlandia, itu republik yang letaknya dilalui lingkaran kutub utara. Negara ini. dengan 65% tanahnya ditumbuhi hutan, memang masih disegani orang lantaran kebolehannya dalam perkara pengerjaan kayu. Bagaimana dengan kita? Mengunjungi toko bahan makanan tropis yang banyak tersebar di Negeri Belanda, acapkali mata terbentur pada barang yang aneh-aneh. Mulai dari buah mangga dengan kulit yaag bukan main keriputnya sampai kaleng berisi santan dengan tulisan coconut juice. Buatan California. Selain itu ada pula air sari mangga (mango juice) dari India dan air sari jambu biji hasil Venezuela. Sedang di toko yang bukan tropis orang bisa membeli jeruk segar dari Spanyol dan pisang segar dari Colombia. Penduduk daerah dingin memang membutuhkan buah dan apa-apa yang ditunamkan dari buah. Baik untuk mengambil vitaminnya maupun untuk mengecap rasanya yang berbau negeri jauh (eksotik). Segera saja ingatan jatuh pada Indonesia. Sebab hasil buah-buahan kita yang sebegitu jauh masih lebih sedap dan kaya jenisnya itu --hampir-hampir baru nama dan ceriteranya saja yang dikenal masyarakat sana. Bukankah ini tantangan bagi ahli-ahli pengawetan kita ? Tidakkah mungkin umpamanya menghasilkan rupa-rupa selei dari buah yang belum pernah dibuat seleinya. Khusus buat manusia Barat yang doyan roti itu. Jika memang perlu, tidak usah kita bermalu-malu melatih mereka membiasakan diri. Sama halnya seperti sebagian dari kita, dilatih memakai barang-barang yang kurang akrab bagi masyarakat awam. Mobil merk termahal, misalnya atau televisi berwarna. Ekspor Bambu Di Universitas Teknik Delft orang sedang memikirkan kerja sama untuk menyelidiki bambu. Mencari akal agar bambu itu tahan lebih lama bila dipakai untuk bahan bangunan (juga tentunya bila dipakai untuk bermacam perabot). Kerja sama dengan siapa'? Orang-orang Vietnam. Boleh ditaksir, berapa luasnya hutan bambu kita bila dibandingkan dengan punya mereka. Apabila taraf penyelidikan kita tidak cukup sengit, jangan-jangan di masa nanti bambu Indonesia diekspor ke luar negeri untuk kemudian kembali dengan kegunaan (dan tentu saja: harga) yang berlipat-lipat. Di samping jenis industri yang dikutip dari negara maju dengan daftar macam-macam kebaikan maupun kerugiannya -- tidakkah bermanfaat bila kegiatan mengembangkan produksi yang khas dibikin lebih gencar? Ada beberapa kesempatan menguntungkan yang terlampir di dalamnya. Pertama, dalam ukuran tertentu teknologi kita tidak perlu menjadi pengikut yang setia dari teknologi Barat. Kedua, ada identitas dalam barang yang dipikirkan, dihasilkan dan bangga dipamer-pamerkan. Suatu hal yang pada zaman sekarang tidak begitu mudah ditemukan. Ketiga, bila kita sudah cukup lihai untuk suatu jenis barang (misalnya saja: obat-obatan asli). barangkali produk kita sempat mengunjungi negeri orang. Lantas dengan rendah hati melakukan tata cara yang lazim: penjajakan survey, penawaran, jabat tangan lalu izin usaha di sana selama belasan atau puluhan tahun. Begitu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus