Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Film "the message": sebaiknya ...

Sebaiknya film the message ditonton umat islam. tidak ada hal-2 yang bertentangan dengan islam.film yang dibintangi moustapha akkad ini memperlihatkan betapa tabah & gigih pengikut mohammad saw.

30 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK akhir Pebruari yang lalu, reklame film The Message mulai beredar di Tokyo. Film tersebut diputar di bioskop kelas satu Tokyo Theater Ginza. Pertunjukan perdana, 19 Maret, diiringi dengan bazar oleh beberapa negara Arab di bioskop tersebut. Saya dan keluarga menonton pada hari kedua, karena penonton berjubel. Produser dan sutradara Moustapha Akkad telah berhasil menjadikan film tersebut satu media visuil yang amat berharga untuk ditonton. Saya tidak melihat hal-hal yang bertentangan dengan Islam, idak ada adegan Nabi s.a.w. dan sahabat dekat beliau seperti Ali, Umar dan sebagainya secara visuil. Apalagi tidak ada sama sekali adegan Nabi s.a.w. dikelilingi wanita-wanita cantik di gua Hira. Saya belum pernah, dan mungkin tidak akan sempat, membaca buku Dr. Abdurrakhman El Syarkawi, sebagaimana disebutkan oleh Sdr. Abdul Latief Muin, Kairo (TEMPO, 12 Maret). Yang pasti tidak ada adegan-adegan yang menodai kesucian Islam. Kiranya Sdr. Abdul Latief Muin lebih jujur dalam memberikan pendapatnya. Saya kuatir saudara tersebut belum pernah menonton film tersebut. Membaca buku Dr. Abdurrakhman El Syarkawi Muhammad Rasul El Hurriyah, tidak sama dengan menonton film The Message yang produser dan sutradaranya Mousthapa Akkad. Film berbahasa Inggeris yang dibintangi antara lain Anthony Quinn itu, telah menggugah perasaan kita. Menjelaskan latat belakang kelahiran Islam, masa jahiliyah, hijrah Nabi s.a.w. ke Taif dan Madinah, perang Badar dan Uhud. Peranan Bilal sangat mengesankan, dan betapa tabah dan gigihnya pengikut Nabi s.a.w. membela keyakinan mereka. Setelah kita mempelajari dan membaca sejarah Nabi s.a.w., amat baik sekali menonton film ini. Secara visuil kita dapat menghayati betapa sebenarnya suasana "padang pasir" tempat lahir dan berkembangnya Islam tersebut. Pakailah kacamata yang bening, sehingga kita dapat melihatnya lebih baik! Saya beranggapan Mousthapa Akkad telah berhasil melayarputihkan sejarah Islam, liwat imajinasinya yang luar biasa. Banyak yang terharu. Bahkan orang Jepang di sebelah saya duduk, menangis tersedu-sedu sewakhl Bilal azan di Ka'bah setelah Nabi s.a.w. kembali ke Mekkah dari Madinah . . . Sampai di rumah, saya memutuskan putera-puteri saya sebaiknya melihat film tersebut, agar mereka mempunyai gambaran betapa hebatnya perjuangan Nabi s.a.w. dalam menyebarkan Islam. Saya sependapat dengan drs. Achmad Sablie (TEMPO 1 Januari): malahan film The Message ini jauh lebih baik dan berhasil dari film Bilal. Drs. M. RUSLI YUNUS 6-6, 4 Chome, Meguro, Meguro-ku, Tokyo, Japan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus