MENGAMATI sepak terjang pengusaha kaya Indonesia, saya sering geleng kepala sekaligus mengurut dada. Kita masih ingat beberapa tahun yang lalu, ketika seorang pengusaha sukses mengolah tambak udang, lalu semua ikut membuat tambak udang. Demikian juga usaha mebel rotan, hotel, perkantoran, real estate, ruko, restoran Jepang, kafe, dan lain-lain. Akhirnya, banyak di antara pengusaha itu yang gulung tikar dan babak belur karena pasar yang jenuh. Sekarang yang sedang mewabah adalah membuat padang golf. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga akhir tahun depan akan rampung 12 lapangan golf baru dan 30 lagi sedang antre menunggu izinnya keluar. Adapun investasi untuk membuat padang golf 18 lubang dibutuhkan tidak kurang dari Rp 300 milyar. Berarti ada dana sekitar 42. X Rp 300 milyar = Rp 12,6 trilyun yang siap untuk dibenamkan di padang golf. Luar biasa! Tidakkah terpikir oleh para pengusaha kaya untuk mendayagunakan dana sebesar itu untuk diinvestasikan pada sektor yang lebih produktif dan berdampak luas dalam meningkatkan kesejahteraan dan mutu bangsa? Misalnya menciptakan terobosan teknologi untuk transportasi, industri sandang atau pangan yang efisien pengembangan dan peningkatan potensi spesifik ekonomi daerah pemberian bantuan pendanaan dan pendistribusian produk daerah bimbingan teknis, manajemen dan peningkatan sumber daya manusia pengembangan lisensi dan francis produk ke daerah untuk mendekatkan diri pada pasar penelitian dan pengembangan produk barang dan jasa masa depan, dan masih banyak lagi hal yang lain. Saya percaya, investasi yang didasari data, analisa, dan perhitungan yang kuat akan menguntungkan secara jangka panjang dibandingkan sekadar ikut-ikutan. SUKRI Caltex DSF Project Duri Riau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini