BAGAIMANA orang bisa membedakan nabi benar dari nabi palsu? Tidak bisa, kata Henri Mottu Ueremiah versus Hananiah), karena ajaran benar dari Abad Pertengahan mungkin merosot dan menjadi kebohongan pada zaman modern. Suatu alam simbolis (symbolic universe) ialah buatan manusia yang, sebagai mitos, filsafat? kode etik, agama, atau ideologi, melegitimasikan aturan dan mengintegrasikan golongan. Alam simbolis bukan benda seperti gunung atau matahari. SePerti setiap buatan manusia juga, alam simbolis harus dipelihara, diubahkan, disesuaikan, dan dihidupkan. Kalau tidak, alam bahasa itu merosot, dan menjadi suatu kerangka yang mati dan kaku - bukan obat melainkan racun. Tesis itu pernah diuraikan Jacques Maritain yang berpendapat bahwa kebenaran bisa menjadi kebohongan, dan kebohongan menjadi kebenaran. Hal itu tidak berarti, suatu filsafat mitos atau agama mula-mula benar tapi, karena tidak sesuai lagi dengan keadaan, menjadi usang. Tesis Maritain lebih sulit karena, seperti Mottu, juga Maritain berpendapat bahwa alam simbolis tetap benar - toh tetap sulit membedakan nabi palsu dari nabi benar dalam alam simbolis itu. Contoh jelas ialah Israel. Beberapa ribu tahun sebelum Masehi sejumlah petani di Kanaan memberontak, melawan orang dari kota (Filistin). Bersama "apiru" (Hebrew) dan pelbagai macam marginal people, mereka mempersatukan dirinya dalam suatu corak yang memberi integrasi tanpa menjadi suatu kerajaan atau corak kota karena justru (seperti Pol Pot di Kamboja) mereka melawan orang kota. Bentuk yang dipilih ialah corak dua belas suku (The Tweelve Tribes of Israel) yang menjadi satu dalam kepercayaan monoteis, ajaran dari seorang nabi, yaltu Ibrahim. Alam simbolis masih hidup dan kuat, sedangkan Marx Freud dan Einstein, yang menguasai dunia kita, harus dilihat dalam cahaya dari Torah yang mulia itu. Tapi sebagai zionisme, alam simbolis itu mungkin merosot, dan sulit menentukan apakah Begin dan Shamir harus dianggap sebagai nabi benr atau nabi palsu. Dua ribu tahun yang lalu, seorang kharismatikus (Yesus) membawa Torah kepada rakyat, dan mengajar tentang cinta kasih untuk sesama sebagai sikap yang memenuhi ajaran dari Ibrahim, Isyak, dan Yakub. Selama dua ribu tahun ajaran itu menyumbang untuk perkembangan rohani. Tapi Maritain bertanya apakah pada zaman sekarang ajaran itu tidak merosot menjadi suatu ideologi yang melegitimasikan cita-cita kaum kapitalis dan memberi alat supaya tani miskin, buruh melarat, dan pegawai kecil tetap diisap darahnya dan dijajah. Ajaran Yesus tetap benar, tapi apakah Wojtila aohn Paul) masih dapat dianggap sebagai nabi yang tidak palsu? Membaca Dostoyewski, Gogol, atau Tolstoy memberi bayangan kekejaman ancient regime Romanow di Rusia dan perjuangan mulia dari mereka yang menciptakan kemerdekaan dan keadilan. Diciptakan mereka negara baru atas dasar suatu filsafat yan dianggap sebagai alam simbolis pertama yang bersifat ilmiah. Haritu terjadi enam puluh tahun yang lalu, dan rupanya waktu itu cukup lama untuk perubahan dan kemerosotan. Yang di Moskow naik mobil dan lewat Lubyanka Building tidak tahu bahwa di bawah tanah lapangan itu ada gua-gua bertingkat dua: pada zaman Stalin, ratusan ribu orang dibunuh di situ, sehingga kantor itu membutuhkan pembakaran mayat khusus (krematorium). Ajaran nabi ialah alam simbolis (bahasa), dan bahasa ialah tingkah laku manusia. Manusia dan tingkah lakunya ditangkap dalam waktu tempus ruit, orang tidak bisa masuk sungai dua kali kalau mau masuk sungai yang sama. Mengapa suatu ajaran yang mulia bisa merosot dan hilang kebenarannya? Merton mengatakan bahwa setiap corak sosial mempunyai suatu fungsi nyata (manifes) dan suatu fungsi yang tersembunyi (laten). Rumah sakit mempunyai fungsi menolong orang sakit sebaik-baiknya dengan obat semujarab-mujarabnya. Tapi rumah itu juga menjadi tempat untuk doktet mencari nafkah, dan the best for the patient ialah juga the bestfor the doctor - apalagi kalau dia dapat kick back dari perusahaan farmasi. Pengurus penguburan (di AS) mengatakan bahwa yang paling bagus belum cukup bagus kalau kita mau menghormati mereka yang telah meninggal. Tapi hal yang bagus itu memberi keuntungan besar bagi para undertaker. Kalau ada orang yang membuka mulut di forum publicum, kita sermg bisa bertanya ho says so atau juga ho profits. rang Amerika mengatakan, kemerdekaan hanya terdapat dalam d unia free enterprise, tapi kebetulan dunia pasar itu paling cocok dengan kepentingan kaum kapitalis. Di Rusia, manusia dipaksa menjadi bahagia di bawah pengawasan KGB, yang terdiri dari jutaan pegawai. Ideologi firdaus itu (materialisme historis) sangat mengesankan, tapi juga sangat cocok dengan kepentingan politis dan finansiil dari para volkskomissar. Di tanah air terdapat ideologi yang mulia ciptaan Bung Karno yang waktu revolusi mau menggabungkan ekstrem kanan dan kiri dalam satu program patriotik. Isinya agak sama dengan cita-cita Saint Just dan Robespierre waktu zaman Revolusi Prancis: suatu humanisme sosialis dan sangat cocok sampai hari ini untuk mengumpulkan pelbagai aliran. Tapi, suatu ideologi bukan benda seperti gunung, rumah, atau matahari. Alam simbolis ialah pemikiran manusia yang bisa berkembang dan bisa merosot. Harian Kompas (30Juli) mencetuskan pendapat, tanpa kreativitas dari bawah, setiap ideologi bisa merosot menjadi suatu legitimasi dari suatu kelompok yang berfungsi laten. Alam simbolis negara bisa menJadi forum patriotlk, tempat agama, dagang, kerajinan, dan kebudayaan bisa bertemu, tapi bisa juga merosot menjadi suatu legitimasi dari suatu kapitalisme yang sinis. Kalau alam simbolis menjadi asas tunggal dan dijaga militer tanpa adanya kreativitas dari bawah - yang memberi hidup pada alam simbolis itu - fungsinya tidak lain dari melindungi the have lawan kemarahan dari the have not. Syarat mutlak untuk kreativitas dari bawah ialah kemerdekaan politis dan kultural. Setiap bangsa harus mempunyai keberanian bertanya, apakah masih menikmati kemerdekaan. Demi pembangunan dan kemajuan, pemerintah menjamin keamanan dan ketertiban, tapi mendapat wewenang yang sering dekat dengan kuasa negara totaliter. Dalam situasi semacam itu, ajaran para nabi tidak bisa diuji, dan tidak diketahui apakah yang omong ialah nabi benar atau nabi palsu. Kebenaran atau kepalsuan mungkin baru nyata dalam sejarah, kalau mereka yang menoleh kembali bisa melihat apakah pemimpin membawa biri-biri ke kandang seperti Musa ataukah dia membinasakan bangsanya seperti Stalin dan Adolf Hitler.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini