Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kata-kata negara dan negeri

Kata "negara" dan "negeri" seakan mempunyai arti sama. sering digunakan dalam istilah-istilah pemerin tahan. sukidjan mengimbau para ahli bahasa untuk memberi penjelasan mengapa terjadi demikian.

30 Mei 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam bahasa Indonesia terdapat dua kata yang berlainan bunyinya tapi seakan-akan mempunyai arti sama. Padahal, kata-kata itu dapat mempunyai arti lain setelah menjadi kalimat atau kata majemuk. Dan, kedua kata itu selalu atau sering dipergunakan dalam istilah-istilah kenegaraan atau pemerintahan. Kedua kata itu: negara dan negeri. Dalam praktek, pemakaian kedua kata itu dalam kalimat atau kata majemuk sering tertukar. Sebab, pemakaiannya sering karena mengingat hal-hal berikut. 1. Hanya diselaraskan agar enak didengar (di-patut bahasa Jawa), bila dihubungkan dengan kata-kata lain yang melengkapi. 2. Menjadi kebiasaan, karena tak terasa bahwa sebenarnya kata itu dapat diseragamkan. 3. Akibat gejala memperbandingkan, misalnya, dengan kata-kata material dan materil moral dan moril. Sejumlah contoh, yang sering kita jumpai, sebagai berikut. 1. Negara Republik Indorcsia, Negara Amerika. Sementara itu, sering kita mendengar: Negeri Cina, Negeri Belanda, dan lain-lain. 2. Kepala Negara, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Negara Urusan Wanita. Di samping itu, kita memakai Menteri Dalam/Luar Negeri, buatan dalam/luar negeri. Perusahaan Negara, Bank Negara. . .Pengadilan Negeri, sekolah negeri. 4. Alat negara, aparat negara. . .pegawai negeri. 5. Negara kita,. . .cintaku negeriku. 6. Ibu Negara diartikan istri kepala negara sedangkan ibu negeri diartikan ibu kota negara. Saya ingin mengimbau para ahli bahasa agar memberi penjelasan mengapa sampai terjadi demikian. Kalau kedua kata itu mempunyai arti sama, mengapa tak diseragamkan pemakaiannya. Namun, bila memang mempunyai arti berbeda, bagaimana menempatkan kata-kata itu. SUKIDJAN Sekaran, Banyurojo Mertoyudan, Magelang Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus