Kebebasan: Satu Cara Mendorong Tumbuhnya Game Lokal

Perbesar

Merawat Potensi Besar Game Lokal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

Mendorong kemajuan industri kreatif Indonesia.
Game lokal berkembang di tengah masa pandemi.
Mengekang kebebasan bisa merusak kreativitas.

PERTUMBUHAN industri game nasional dalam setahun terakhir adalah kabar baik. Ketika banyak bidang usaha terguncang dihantam pandemi Covid-19, sektor ekonomi kreatif ini malah bangkit. Salah satu faktor penyebab adalah adanya pengurangan aktivitas di luar rumah akibat wabah sejak Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat industri game nasional menyumbang 2,19 persen atau Rp 24,88 triliun dari total produk domestik bruto (PDB) pada 2020. Subsektor aplikasi dan permainan ini menempati posisi ketujuh penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif nasional. Pencapaian itu tentu masih jauh tertinggal dari negara lain yang lebih dulu melejit, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina. Namun kinerja ini tetap harus dijaga sebagai modal pengembangan industri ke depannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Upaya menggenjot industri game lokal amat penting dilakukan. Sebab, sudah lama pasar domestik kita dikuasai produk game asing. Wajar kemudian bila Indonesia menjadi pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke-17 dunia. Menurut data Kementerian Perindustrian pada 2021, di Tanah Air terdapat 52 juta pengguna game, tapi dari jumlah itu hanya 0,4 persen yang memakai game lokal. Pasar yang masih lebar ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis domestik.

Mengoptimalkan pengembangan industri kreatif bisa menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi nasional, yang lebih banyak bertumpu pada sumber daya alam. Industri kreatif tidak pernah kehabisan sumber daya serta tak dibatasi ruang dan batas negara. Keuntungan lain: sektor ini tidak berdampak buruk pada lingkungan, yang selama ini selalu dinilai sebagai faktor “pengganjal” kemajuan ekonomi sebuah negara.

Tersebab game lahir dari sebuah proses kreatif, maka menjadi penting untuk terus membiarkan segala proses kreativitas berjalan normal di masyarakat. Tidak tepat jika ada upaya mengintervensi dan membatasi ruang berkreasi dengan alasan stabilitas politik dan keamanan.

Tindakan aparat kepolisian menghapus mural yang mirip wajah Presiden Joko Widodo dengan teks “404: Not Found” di banyak tempat adalah contoh buruk hilangnya kebebasan berpendapat dan berkreasi masyarakat. Apalagi kemudian para pembuatnya diburu serta diancam sanksi pidana. Mereka cuma pegiat seni jalanan yang dengan kreativitas ingin menyampaikan kritik sosial lewat mural. Kebiasaan mengekang kebebasan masyarakat dengan alasan konservatisme sudah saatnya dihentikan.

Masalah keuangan yang juga kerap menghambat berkembangnya industri game lokal juga perlu segera dicarikan solusi. Banyak pelaku bisnis game bisa tumbuh dan berkembang menjadi pemain global karena disokong investor besar. Misalnya Garena, pengembang game online Free Fire, yang merupakan unit bisnis Sea Limited, konglomerasi di Singapura. Begitu juga Joyseed Gametribe, pengembang game asal Indonesia yang bisa tumbuh pesat setelah diakuisisi iCandy Interactive dari Australia.

Sejumlah sumbatan industri game lokal itu bisa diatasi oleh pelaku bisnis dan pemerintah. Pelaku bisnis bisa terus mencari talenta-talenta muda yang memiliki bakat membuat game berkualitas yang tidak hanya menyasar konsumen dalam negeri, tapi juga negara lain. Adanya program peningkatan kapasitas dan kompetisi terbuka di antara para pembuat game akan menjadi pemicu terus tumbuhnya industri ini.

Pemerintah mesti terus berupaya meningkatkan infrastruktur Internet, sebagai basis utama aktivitas industri game. Koneksi yang sempurna diperlukan bukan hanya oleh pengguna, tapi juga oleh talenta-talenta muda kreatif pengembang game lokal.