JEPANG mengagetkan orang Barat paling sedikit tiap 25 tahun.
Sekitar tiga seperempat abad yang silam, mereka mengalahkan
orang Rus. Sekitar 50 tahun yang lalu, mereka mengebom Pearl
Harbor. Lalu, sejak 25 tahun terakhir ini, mereka mengirim
Suzuki, sukiyaki, sandal jepit . . .
Maka, tak ada bangsa yang demikian mempesonanya dewasa ini bagi
orang Barat selain bangsa Jepang.
Di Asia sendiri, orang memandang tetangganya di sebelah timur
laut itu sonder rasa ingin tahu yang lebih. Orang India
pagi-pagi sudah memutuskan bahwa orang Jepang bukanlah orang
India, dan karena itu tak penting untuk dibicarakan. Orang Asia
Tenggara sementara itu mereken orang Jepang sebagai orang kaya
van huis uit (memang sejak dari sononya), dan karena itu tak
perlu diusut. Dan orang Cina? Kini mereka memandang orang Jepang
sebagai makhluk berperlengkapan Star Wars. Artinya, tak usahlah
diduga sejarahnya.
Walhasil, semua tak ternganga.
Tapi orang Barat ternganga. Dan mereka membaca Shogun. Apa yang
didapat dari novel setebal 1000 halaman lebih ini? Pertama,
bahwa bangsa Jepang adalah bangsa yang sejarahnya berhenti,
begitu tak ada lagi adegan percintaan (dalam bahasa Latin)
antara Mariko-san dengan Anjin-san. Kedua, bahwa cinta dan hidup
bisa terasa lebih indah di negeri Jepang (lebih indah dari warna
aslinya), karena dosa tidak ada dan mandi cukup banyak. Dan
ketiga, yang terpenting, ialah bahwa James Clavell adalah
novelis yang sanggup mengarang begitu panjang hingga melupakan
apa yang ditulisnya sekian bab yang lalu.
Dengan kata lain, tak banyak sebenarnya yang bisa didapat dari
Shogun, kecuali beberapa kata yang memperkaya khasanah bahasa
Jepang anda. Misalnya Arigato, Anjin-san, Karma, neh?"
***
Pada suatu ketika, di tahun 1980 terjadilah film Kagemusha. Yang
membikinnya, kita semua tahu, sutradara Akira Kurosawa sendiri
-- sehingga di Barat orang kagum bukan main.
Bagi seorang dari Jawa, sebenarnya film Kurosawa ini tak terlalu
mengagetkan. Adegan perundingan dalam istana Shingen Takeda
mirip benar dengan jejer dalam wayang, begitu pula cara
mengucapkan dialog serta sikap tubuh peran-perannya. Dan seperti
dalam pelbagai pertunjukan wayang, ada tendensi bertele-tele.
Tapi orang Bara1: terpesona oleh keganjilan yang tampil seperti
misteri. Seorang penulis untuk Le Nouvel Observateur serta-merta
menghubungkan adegan perang habis-habisan di bagian terakhir
film dengan bunuh-dirinya pengarang Mishima. "Bunuh-diri,
estetika dari kematian . . . ," tulis sang kritius dengan
cerdasnya. Lalu ia pun bertanya kepada Kurosawa: "Bagaimana
pendapat anda tentang kematian pengarang Mishima?"
Kurosawa adalah seorang tua yang jujur. Jawabnya: "Saya tak
kenal Mishima."
Begitulah rupanya tak setiap perbuatan aneh orang Jepang
dimengerti oleh orang Jepang. Jadi tak ada misteri luar biasa
dari bangsa ini. Tapi bagaimana orang Barat bisa mengerti,
setelah mereka biasa bertolak dari kepastian bahwa orang Timur
lain dari orang Barat?
*****
Yang menarik ialah bahwa nampaknya orang Jepang sendiri tak
teramat peduli dengan perkara mana Barat mana Timur. Ke dalam
bahasanya diserap begitu saja kata seperti best-seller, matches
dan shock, tanpa takut bahasa itu dicap "tidak murni".
Dalam film Kagemusha dengan sangat kategoris ditunjukkan
kemenangan pasukan Tokugawa mereka menunggu dengan ratusan bedil
datangnya para samurai musuh yang menyerbu bersenjata pedang dan
tombak. Tembakan pun berdentam tak putus-putusnya, para
bangsawan itu habis dan dalam kata-kata Kurosawa, feodalisme
berakhir.
Seorang penulis pernah membedakan nasib seorang mandarin di Cina
dengan seorang samurai di Jepang dalam menghadapi perubahan
teknologi. Si mandarin adalah priyayi-sarjana-pejabat. Apakah
arti tehnologi modern baginya -- barang yang tak mengajarinya
untuk memerintah rakyat di waktu damai? Sang samurai,
sebaliknya, menggebrakkan permainan baru itu ke depan. Di akhir
abad yang lampau Jepang pun menyatakan perang kepada Cina.
Seorang penyair propagandanya menulis tentang negeri kuno yang
harus dikalahkan itu:
Kecuali kalau kita hancurkan kebodohannya
Gelap di Timur tak akan berfajar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini