Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Lompat Pagar, Tapi Orba

DPP AMPI tak berhak memprotes keputusan munas golkar, terutama pengangkatan Effendi Yusuf. Dia laskar penumbang orde lama. Kendati lompat pagar namun loyalitasnya terhadap orde baru tak diragukan.

31 Desember 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DPP AMPI melayangkan protes atas terpilihnya Drs. Effendi Yusuf. Saya, bekas pengurus harian DPD AMPI Kodya Yogyakarta yang sekarang bertugas di Jayapura, kok tak sependapat dengan DPP AMPI itu. Hal yang mengherankan saya, apa, sih, hubungan DPP AMPI secara organisatoris dengan DPP Golkar? Kok, berani-beraninya DPP AMPI memprotes keputusan Munas Golkar. Kalau protesnya memang mendasar, mungkin bisa diterima. Tetapi itu 'kan alasannya lemah. Sebab, DPP AMPI melupakan, siapa sebenarnya Saudara Drs. Slamet Effendi Yusuf itu. Bagaimanapun, harus dicatat, Saudara Slamet termasuk komponen Orde Baru asli. Saya katakan "asli" karena saya yakin, pada masa perjuangan menumbangkan Orde Lama, meski Saudara Slamet bukan tokoh di Yogyakarta, dia termasuk anggota laskar, atau mungkin KAMI, atau KAPPI. Pendeknya, dia termasuk tokoh yang mempunyai andil dalam menegakkan Orde Baru di Indonesia. Bagaimanapun, seorang tokoh lompat pagar, tetapi dia pejuang Orde Baru, lebih baik dari tokoh "dalam pagar" tetapi di masa perjuangan Orde Baru justru berada di barisan Orde Lama. Dan saya yakin masih banyak pejuang Orde Baru dari daerah yang tak sempat diketahui. Sehingga, para pejuang itu tak sempat dikatrol atau dikarbit menjadi tokoh. Atau mereka memang bukan jenis "tokoh klobot". Yakni menjadi tokoh karena mereka pinter ngomong, meski tanpa isi. Sehingga, mereka tak sempat menonjol di kalangannya. Akhirnya, sebagai anggota Golkar di daerah, saya siap mengamankan hasil Munas Golkar.MUCHAMAD SUHUD, S.H. Jalan Tasangkapura 23 Jayapura

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum