Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Lompatan jauh ke depan

26 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PICASSO, dalam suatu eksperimen, pernah diminta melukis sesuatu di kaca. Gerakan tangannya difilmkan dalam bentuk jarak lambat. Kita melihat, sebelum seniman itu menarik garis, tangannya bergetar seperti alat yang bingung, dan belum tahu harus menuju ke mana. Dalam gerak-gerik seorang pemain tenis, kita juga melihat the moment of indecision kalau dia bergerak ke kanan dan ke kiri supaya menemukan sikap tepat waktu memukul bola kembali. Badan kita tahu lebih banyak dari dunia daripada kita sendiri. Banyak pengarahan dan keputusan terjadi di luar kesadaran. Pernah dikatakan, banyak soal diselesaikan waktu kita tidur. Orang yang hampir jatuh waktu tergelincir oleh kulit pisang menemui sikap badan kembali tanpa ingat hukum keseimbangan. Getaran dan rasa bingung jelas dilihat waktu pubertas, ketika anak harus mencari sikap hidup orang dewasa. Banyak keputusan harus diambil di bidang status, posisi, dan vokasi. Anak yang mau menjadi dewasa harus mencari jalannya di bidang politik agama, kepandaian, dan pergaulan, tidak heran dia hanya bisa mengambil keputusan tepat kalau dia mengalami waktu eksperimen sebagai the moment of indecision. Pernah dikatakan hanya orang yang pernah sementara waktu ateis bisa merebut kepercayaan sejati, dan hanya anak yang pernah jatuh bisa menjadi pandai naik sepeda, main ski, atau main cinta. Orang sinis tidak heran kalau dikatakan bahwa WTS bisa menjadi istri yang sangat baik, karena wanita yang banyak salah justru tahu bagaimana supaya harus hidup baik. Setiap perkembangan ikut langkah dari integrasi, desintegrasi, dan reintegrasi. Dan justru dalam masa desintegrasi orang mencari arah supaya bisa menciptakan reintegrasi. Banyak seniman tampak seperti orang gila sebelum kelahiran dari hasil kesenian yang kekal dan abadi. Hoe groter geest hoe groter beest. Malaikat Apolinis dulu menjadi binatang poseidonik dan puber yang nakal dan pemberontak sebelum menjadi orang dewasa yang tahu jalannya. Hal itu juga berlaku untuk bangsa. Bangsa Filipina mengalami masa kekacauan yang belum selesai, dan pelbagai unsur, seperti agama, demokrasi, modal, dan cita-cita komunis, diberi kesempatan membuktikan nilainya. Bung Karno pernah memakai istilah vivere pericoloso -- mencari bahaya supaya maju. Krisis, kata orang Cina, berarti bahaya, tapi juga kesempatan. Dan setiap moment of indeasion artinya krisis. Lucu, Bung Karno, yang begitu mencintai petualangan, justru mencari alat paksaan yang membatasi kemerdekaan. Dalam surat-surat yang ditulis Hatta pada Bung Karno (lihat buku Hati Nurani Melawan Kezaliman) banyak kita baca keluhan Hatta, yang tidak menyetujui high-handedness Bung Karno pada tahun 1960-an. Vivere Pericoloso memang sangat berbeda dengan sensor, intimidasi, atau pers yang servil. Zaman Bufallo Bill dan Cassidy adalah zaman eksperimen waktu sang koboi dan pionir mencari jalan menuju modernisasi: Go to the West my son, go to the West. Anjuran sang ayah berarti carilah bar di mana ada dor-doran, carilah desa tanpa aturan dan hukum, terjunlah ke sungai supaya terpaksa berenang. Yang tak pernah ditembak tidak bisa menjadi marksman, dan yang belum pernah berkelahi tidak bisa menjadi orang damai. The moment of indecision adalah zaman eksperimen, try out, dan cari arah. Zaman kekacauan memang merupakan zaman penting untuk perkembangan bangsa, tapi tidak berarti zaman itu menarik. Revolusi dan pemberontakan bukan hal yang menarik Jan Saly. Kalau orang Yahudi mengutuk orang lain, dia suka mengatakan may you live in interesting times. Itu karena orang Yahudi lebih suka damai dari perang, lebih suka stabilisasi daripada desintegrasi. Para pembesar kita juga berpendapat begitu. Pers yang ramai dan nakal dari zaman Bung Karno menjadi pers yang bertanggung jawab dalam Orde Baru. Golongan yang suka berdemonstrasi dan unjuk rasa menjadi tamu yang suka mengunjungi resepsi dan bertepuk tangan kalau menteri menggunting pita. Rust en orde, tata tertib dan ketenangan. Heinrich Heine waktu mendaki Gunung Alpen, dari Swiss ke Jerman, dari atas melihat negara-negara kecil yang jengkur dan dijaga puluhan raja: es schlief daunten in sanfte Ruh von drei und dreisig Monarchen. Para raja, baik besar maupun kecil, yang menjaga tata tertib dan aturan di tanah air tambah banyak. Setiap hari salah satu sersan atau mahaguru memberi amanat, imbauan, nasihat, dan petunjuk di layar teve, di surat kabar, di mimbar, atau kateder. Apakah Bapak masih mempunyai imbauan bagi pemirsa di rumah? Memang Bapak punya. Bukan saja satu imbauan, tapi banyak. Namun, makin besar jumlah makin rendah harganya. Segala hal itu diterima dengan banyak terima kasih, tapi bagaimana bangsa bisa maju kalau tidak ada the moment of indecision? Kalau ketenangan menjadi apati, kalau bergerak menjadi mimpi, di mana ada kesempatan eksperimen dan cari arah? Kata sang sersan, rakyat tidak perlu berpikir. Yang berpikir ialah Big Brother, dan segala kuasa mulai di mulut bedil. Suara itu didengar di Washington, Kremlin, dan Tel Aviv. Di Jakarta? Di sini, pers bertanggung jawab. Di bidang perkembangan ada banyak dongeng. Dalam agama Kristen, setiap pikiran cabul dianggap dosa, dan setiap keinginan seksual di luar perkawinan dilarang. Pemuda dibayangkan sebagai malaikat yang mempunyai sayap tapi bukan alat seksual. Waktu kawin dia harus tahu all the tricks in trade. Serupa pemuda yang belum pernah melihat piano, tapi waktu hari ulang tahun ke-18 sekonyong-konyong menjadi semacam Rubinstein atau Horowitsch. Kita dikepung raksasa yang menjaga, mengatur, dan memimpin, dan sim-salabim tahun 2000 kita harus tinggal landas. "The Great Leap Forward," kata Mao Zedong. Tapi, babi tidak mau meloncat, karena tidak ada the moment of indecision.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus