KEBIASAAN melakukan salat tahajud ternyata berakibat baik bagi kesehatan, yakni bisa meningkatkan ketahanan tubuh. Cuma, ada satu syarat penting: salat tahajud itu harus dilakukan dengan ikhlas.
Begitu kurang-lebih kesimpulan penelitian Dr. Mohammad Sholeh, M.Pd., dari Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, yang awal tahun ini dijadikan buku untuk kalangan umum. Disertasi M. Sholeh yang berjudul Pengaruh Sholat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respons Ketahanan Tubuh Immunologik: Suatu Pendekatan Psiko Neuroimmunologi itu sudah dinyatakan lulus oleh tim penguji dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, pertengahan tahun lalu.
Penelitian Sholeh melibatkan 51 siswa kelas satu SMU Hidayatullah yang diminta melakukan salat tahajud setiap hari selama dua bulan. Saat menginjak akhir bulan kedua, hanya tersisa 19 anak. Setelah data hasil uji laboratorium ke-19 anak itu diperoleh, dilakukan pengujian dengan analisis diskriminan. Tujuannya untuk mengetahui perbedaan kondisi sampel sebelum, saat, dan sesudah melakukan salat tahajud. Fokus analisisnya adalah untuk mengetahui perbedaan respons sistem kekebalan setiap individu. Ternyata memang terjadi perbedaan respons.
Menurut Sholeh, orang yang melakukan salat tahajud dengan ikhlas memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Dan itu akan berimplikasi pada caranya berpikir. "Orang berkortisol rendah umumnya selalu berpikir positif," ujarnya kepada Wahyu Dhyatmika dari TEMPO. Salat tahajud juga terbukti bisa meningkatkan daya tahan tubuh--senjata ampuh untuk melawan infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini