Mikhail Gorbachev *)
*) Bekas Presiden Uni Soviet; sekarang mengepalai Yayasan Gorbachev untuk Analisis Sosial-Ekonomi dan Politik
BAGI kebanyakan orang Rusia, bulan Agustus adalah waktu untuk dacha, rumah tradisional mereka. Namun, bulan itu juga digunakan sebagai saat untuk mengubah negara tersebut. Bulan Agustus 1991 adalah contoh waktu yang saya sebutkan tadi dengan adanya kudeta terencana atas pemerintahan saya. Usaha kudeta tersebut gagal, tapi sejak saat itu Rusia terus berubah. Bulan Agustus tahun ini, kami juga terikat untuk mengawasi kekuasaan eksekutif di Rusia dan berupaya mengoreksi perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Presiden Yeltsin sejak Agustus 1991.
Penerapan aturan pasar yang sembarangan di hampir setiap aspek dalam masyarakat dan aturan-aturan yang dipaksakan oleh lingkungan terbatas dalam pemerintahan Yeltsin telah membuka kesempatan bagi adanya usaha-usaha yang lebih seimbang untuk proses reformasi. Bahkan, pada bulan Juli, kecenderungan ke arah kiri terungkap lebih jelas di antara pemilih.
Presiden Putin lalu berinisiatif menugasi berbagai komisi untuk menganalisis reformasi penting dan arah yang harus diambil. Tindakan ini memungkinkan pandangan yang dulunya tidak dihiraukan kini memegang peranan kunci dalam pembuatan kebijakan. Misalnya, restrukturisasi yang direncanakan oleh Anatoli Chubais, mantan guru ekonomi Boris Yeltsin, untuk diterapkan pada Sistem Energi Gabungan, pemegang monopoli listrik Rusia, diadaptasi secara positif oleh salah satu komisi kepresidenan. Pandangan yang telah ter-sosialisasi juga memegang peranan penting dalam perencanaan Undang-Undang Buruh yang baru, reformasi di bidang perumahan dan pensiun, dan perbaikan bagi struktur pendidikan di Rusia.
Vladimir Putin menyosialisasikan perubahan-perubahan ini. Tindakannya merupakan wujud kesadarannya bahwa keadaan sosial terus menurun. Hasil-hasil yang diharapkan masih belum terwujud. Perwujudan hasil tersebut akan bergantung pada pandangan publik dan juga kebijakan tertulis. Namun, yang menarik dilihat di sini adalah kesadaran Presiden Putin bahwa kebijakannya dapat mengamankan dukungan mayoritas penduduk terhadap dirinya. Di bawah pemerintahan Presiden Yeltsin, opini publik tentang reformasi tidaklah dihargai.
Partai Demokratik Sosial Uni Rusia—yang saya bantu dirikan—adalah satu kekuatan yang membantu terwujudnya kecenderungan baru itu. Kami percaya bahwa dalam bidang pendidikan, misalnya, keadaan saat ini benar-benar tidak konstitutional. Pasal 43 dari UU Rusia bahkan menjamin bahwa pemerintah menyediakan akses ke-pada masyarakat untuk memperoleh pendidikan gratis, seperti halnya pendidikan lanjutan gratis bagi mereka yang memiliki kualifikasi bagus dalam tes masuk sekolah.
Meskipun sudah ada jaminan tadi, sistem pendidikan yang ada masih mensyaratkan uang. Hal ini memiskinkan tingkat pendidikan dan lambat-laun akan mencabut Rusia dari bidang intelektual yang telah mentradisi turun-temurun. Untuk memperbaiki kondisi semacam ini, negara perlu mengeluarkan biaya lebih banyak. Para guru perlu dibayar setidaknya dua kali dari yang mereka dapatkan sekarang—mereka hanya menerima setengah dari gaji para pekerja industri (yang dibayar sangat murah). Negara juga perlu menginvestasikan uangnya dalam buku-buku panduan, peta, televisi, dan komputer serta bantuan teknis lainnya yang sangat diperlukan jika mereka menghendaki pendidikan Rusia menyamai atau bahkan melebihi standar dunia.
Kerakusan akan uang juga menjalar ke bidang kesehatan—komersialisasi rumah sakit negara dan daerah merupakan perkembangan yang tidak konstitutional dari Pasal 41 UU Rusia, yang menjamin perawatan medis gratis bagi warga Rusia. Pada kenyataannya, bantuan medis tak lagi tersedia bagi kebanyakan masyarakat. Dengan kondisi kesehatan warga yang memburuk, pemotongan akses bagi masyarakat untuk memperoleh perawatan kesehatan gratis hanya karena mereka tidak dapat membayar akan berakibat sangat buruk, terutama bagi generasi tua.
Para demokrat sosial seperti mereka yang tergabung dalam partai saya mengunggulkan keadaan sosial setara. Inilah alasannya, walaupun kami mendukung Presiden Putin, kami tetap mengkritik UU Buruh yang baru. Memang, kepentingan pasar harus diperhitungkan, tapi UU Buruh tidak dapat ditulis hanya untuk kepentingan para majikan. Kepentingan manusia harus ditempatkan di posisi yang paling penting; dan jika tidak, kita akan berakhir dengan instabilitas sosial dan ekonomi. Jika pemerintah hendak mengembangkan rekanan sosial dengan masyarakat, mereka harus memulainya dengan membuat UU Buruh yang merefleksikan kondisi tersebut.
Sedihnya, dalam sektor perumahan dan perbaikan peralatan seperti peralatan listrik, kebijakan resmi seperti berjalan sesuai dengan arus. Tapi mengapa orang-orang harus membayar lebih untuk menutupi ketidakmampuan manajerial? Pertemuan-pertemuan yang diadakan partai kami di Moskow, St. Petersburg, Pskov, dan beberapa daerah di Siberia menunjukkan bahwa jika layanan jasa berfungsi secara efektif, gas, listrik, dan air tidak akan dimanipulasi. Dengan begitu, harga-harga tidak perlu dinaikkan secara gila-gilaan hanya untuk mengontrol suatu kesia-siaan.
Adapun akar dari segala kegagalan yang terjadi dalam dasawarsa ini adalah kenyataan bahwa selama sepuluh tahun terakhir para reformis gagal untuk memikirkan orang-orang yang kehidupannya hendak mereka reformasi. Mereka tidak pernah memikirkan akibat kebijakan mereka pada kehidupan orang sehari-hari. Namun, persetujuan sosial tidak akan terjadi jika, sebagai hasil reformasi, pengeluaran masyarakat meningkat lebih dari setengah kali, sementara gaji mereka hanya naik seperempat kali. Pendekatan macam ini menghasilkan instabilitas, yang kita lihat sering terjadi selama pemerintahan Presiden Yeltsin. Diskusi publik tentang hasil reformasi yang diajukan harus diadakan sebelum hasil tersebut ditetapkan menjadi undang-undang.
Semua yang menganggap kemerdekaan berdemokrasi, keadilan sosial, dan kesejahteraan lebih dari sekadar omong kosong—sebagai inti dari nilai-nilai Rusia—harus mendukung upaya Presiden Putin untuk membangun Negara Rusia dengan cara yang lebih adil untuk semua orang. Namun, Presiden Putin juga harus memainkan peranannya dengan mengevaluasi orang di sekelilingnya. Tidak hanya mengevaluasi mereka tentang dukungan mereka secara pribadi ke-padanya, tapi juga harus mengevaluasi dukungan aktif mereka terhadap pandangan pribadinya.
Jika ia melakukannya, kebijakan Presiden Putin akan lebih realistis dan hidup, dan memungkinkan kepentingan nasional Rusia lebih dihormati dan dipertahankan. Agustus ini, sepuluh tahun setelah ke-jatuhan Uni Soviet, Rusia akhirnya memiliki kesempatan untuk mengonsolidasikan masyarakatnya di bawah tujuan-tujuan yang konstruktif. Setelah selama satu dasawarsa menyia-nyiakannya, kita tidak dapat lagi kehilangan kesempatan tersebut.
Hak cipta dipegang oleh Project Syndicate, Agustus 2001
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini