Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Mimpi edi dan bush: untung, gedung putih, dan bejo

13 April 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bejo begitu terpesona kepada Pak Edi tentang mimpi Paijo mengenai Presiden Bush (TEMPO, Komentar, 6 April 1991). Maka, ketika membawakan berita di radio swasta ia mengatakan, " Presiden Bush tidak akan melakukan hal yang sama seperti dilakukan Presiden Kennedy dengan kasus The Bay of Pigs. Demikian berita yang kami terima dari White House." Setelah siaran selesai, Bejo ditelepon rekannya Untung, yang mengatakan, "Saya salut pada Anda yang begitu teguh memegang hak paten orang lain sampai-sampai tidak dapat membedakan mana nama yang menjadi paten dan mana yang dianggap paten hanya karena ditulis dalam bahasa Inggris. Untuk ujaran di dalam bahasa Indonesia kita sudah terbiasa menyebut Teluk Babi dan Gedung Putih. Bangsa lain toh juga melanggar hak paten kita." "Apa contohnya?" tanya Bejo, yang namanya sebetulnya sinonim saja dengan Untung yakni beruntung. "Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia itu kan nama paten, tetapi untuk teks dalam bahasa Inggris orang dengan enak saja menulis Development Unity Party dan Indonesia Democracy Party. Apalagi nama yang tidak begitu paten (walaupun kedudukannya lebih daripada kedua partai itu). Kita menyebut lembaga tertinggi kita Majelis Permusyawaratan Rakyat, tetapi orang asing dengan enak saja menyebut People's Consulta- tive Assembly." "Lalu baiknya langkah kita bagaimana?" tanya Bejo. "Kalau kita berbicara atau menulis dalam bahasa Indonesia, ya sedapat-dapatnya gunakan istilah yang mengikuti aturan atau kelaziman di dalam bahasa Indonesia. Tetapi jangan lalu ekstrem, Presiden Bush diganti Presiden Semak-Semak. Biar orang asing membuat istilah sesuai dengan istilah mereka sendiri, begitu pula kita. Orang Inggris menyebut The Netherlands, Dutch, kita menyebut Belanda, dan orang Jawa mengatakan Londo," jawab Untung. Bejo mulai luluh. Katanya, "O, ya saya ingat nama nabi yang berbeda-beda antara satu bahasa dan bahasa lainnya. Juga nama pasangan Nabi Adam. Kita menyebut Hawa, tetapi orang lain memanggilnya Eve." Untung, ada Untung. Ia ingat hak paten sekaligus ingat nasib nama Pemimpin Libya. "Nama orang nomor 1 Libya itu dieja dengan lebih dari 10 macam. Misalnya Qadhafi, Qadaffy, Gaddafi, dan Kadhafy," ujarnya. SLAMET DJABARUDI Redaktur Bahasa TEMPO Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus