Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Pemburu rente

Praktek perburuan rente merugikan aktivitas ekonomi, mengurangi kesejahteraan masyarakat dan menciptakan kesenjangan sosial. untuk mengatasinya, dengan menciptakan situasi politik lebih demokratis.

14 November 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CIRI paling dominan dari negara sedang berkembang yang kurang demokratis adalah meluasnya eksistensi pemburu rente (rent seekers), yang bekerja atas dasar lisensi, "kebaikan hati" penguasa, pemberian peluang ekonomi, dan pemanfaatan aset produktif karena hubungan pertemanan atau kekerabatan. Sistem ekonomi yang dikuasai oleh pemburu-pemburu rente akan dengan mudah mengalami stagnasi ketika penguasa mengalami keruntuhan, proteksi harus dilepas, dan pasar internasional terpaksa dibuka. Peter Berger, misalnya, tak mempersoalkan apakah aset produktif tersebut dipegang oleh segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan atau tidak. Yang penting, aset produktif tersebut mampu menghasilkan akumulasi kekayaan, yang pada gilirannya akan membawa sistem ekonomi pada tingkat kematangan yang lebih baik. Secara ekonomi pemburu rente biasanya dianggap sebagai penyebab distorsi harga. Dalam kondisi seperti ini kesejahteraan masyarakat terakumulasi pada segelintir pelaku ekonomi, khususnya pemburu rente itu. Akumulasi kekayaan melalui perburuan rente ini bisanya dinikmati oleh penguasa dan pemburu rente itu sendiri karena lisensi yang diberikan berasal dari pemilik kekuasaan dalam satu sistem pemerintahan yang kurang demokratis. Secara praktis, praktek perburuan rente ini sangat mudah dilakukan dalam proses kolaborasi pemerintah dengan pengusaha. Jika pemerintah memberlakukan kontrol terhadap impor atau lisensi investasi dalam kapasitas yang diciptakan, restriksi seperti ini akan menciptakan rente ekonomi. Pada restriksi impor, misalnya, harga impor akan mengalami peningkatan di atas harga pasar. Selisih antara harga pasar dan harga yang dibuat atas dasar lisensi inilah yang dinikmati oleh pemburu rente. Peluang seperti ini dikejar oleh pemburu rente untuk menikmati keuntungan ganda dari rente sendiri dan keuntungan karena nilai tambah yang dihasilkan. Dengan berbagai cara, pemburu rente ini berusaha merebut peluang unearned profit ini, yang biasanya jauh lebih besar dari nilai tambah biasa. Sebagian menempuh cara-cara yang dilegalkan dalam suatu sistem ekonomi dan politik yang belum sempurna, sedangkan lainnya menempuh cara-cara ilegal seperti penipuan, korupsi, atau pasar gelap. Itulah sebabnya di negara berkembang tumbuh pengusaha kelas dunia pada saat kesejahteraan masyarakat sangat rendah. Keadilan komutatif tidak tercipta karena pemburu-pemburu rente menjarah kesejahteraan masyarakat konsumen, yang harus membayar harga di atas yang sebenarnya. Kegiatan perburuan rente merupakan benalu dalam sistem ekonomi. Tetapi kaitannya yang lekat dengan politik menyebabkan praktek seperti ini sulit diberantas, meskipun selama bertahun-tahun merugikan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Syarat yang paling penting untuk mengurangi praktek perburuan rente ini adalah menciptakan situasi politik yang lebih terbuka, demokratis, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam kehidupan ekonomi maupun politik. Dengan kondisi seperti itu, praktek perburuan rente -- baik yang terselubung maupun yang terbuka -- bisa dihindari dengan mengembalikan sistem ekonomi menuju mekanisme pasar yang lebih baik. Praktek ini pun tidak memiliki nilai sosial sama sekali. Bahkan ongkos sosialnya cenderung tinggi karena akumulasi kekayaan masyarakat tertumpuk di lingkaran kecil pemburu pemburu rente tersebut. Manfaat sosial dari akumulasi kekayaan karena kegiatan ekonomi tidak terdistribusi lebih luas sehingga mengurangi kesejahteraan masyarakat, yang oleh Gerald Meier disebut socially wasteful. Pemburu rente berbeda sama sekali dengan entrepreneur, yang mencari peluang yang ada atas dasar efisiensi dengan standar pasar yang berlaku, bahkan juga menciptakan peluang baru pada suatu kondisi yang kurang kondusif sekalipun. Entrepreneur hadir sebagai pemacu kelesuan pasar sehingga efisiensi optimal bisa dicapai, berani mengambil risiko besar dan melakukan eksperimentasi sosial. Peranannya sebagai gap filler untuk menjelajah wilayah ekonomi yang merupakan rintisan awal serta mendinamisasi peluang-peluang yang sudah terbuka. Peranannya sebagai input completer berarti mengisi peran sebagai dinamisator perkembangan suatu sistem ekonomi. Yang diperlukan pada masa transisi ekonomi adalah pengusaha yang mempunyai sikap enterpreneurship, bukan pemburu rente yang menjadi benalu sosial. Pengusaha seperti ini tanggap terhadap inovasi baru yang datang dari luar atau inisiatif menciptakan inovasi sendiri sehingga fungsinya sebagai katalisator sangat penting untuk memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung. Kaum entrepreneur yang sukses adalah mereka yang juga bisa memainkan peranannya dalam situasi politik yang kurang mendukung sekalipun. Tingkat pareto optimal yang dirusak oleh pemburu rente menyebabkan peluang yang diambil menimbulkan kerugian sosial. Merebaknya perburuan rente menghalangi terciptanya keadilan komutatif yang wajar, di mana setiap orang memperoleh imbalan secara proporsional sesuai dengan sumbangannya dalam kegiatan ekonomi. Pemburu rente menciptakan kesenjangan sosial yang dalam karena manfaat yang diperoleh jauh di atas sumbangan produktifnya untuk kegiatan ekonomi. Sementara itu, sejumlah besar masyarakat memperoleh imbalan jauh di bawah sumbangan produktifnya. Artinya, pemburu rente menciptakan ketidak harmonisan sosial ekonomi karena distribusi kekayaan tidak mencerminkan keadilan komutatif. Penulis adalah Kepala Divisi Penelitian LP3ES, Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus