Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Pertamina: Ingin Dengar ...

Dari isi pidato presiden soeharto di TVRI menyirat kan "luka" pertamina cukup parah, negara dirugikan. para oknum yang terlibat diharapkan diminta pertanggung jawabannya di pengadilan. (kom)

24 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PAK HARTO, selaku kepala negara, pada pidato akhir tahun lewat RRI dan TVRI Rabu malam tanggal 31 Desember 1975, pada bagian akhir pidato telah menyinggung kasus Pertamina. Berkata Presiden /mtara lain: "kasus Pertamina adalah "pengalaman pahit". Perusahaan negara itu mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban membayar hutang-hutangnya sebagai akibat dari investasi yang besar yang dilakukannya, yang sesungguhnya di luar kemampuan pembiayaannya. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah nyata untuk menertibkan dan menyehatkan keadaan Pertamina, agar tidak menjadi semakin berlarut-larut. Pemerintah telah membantu Pertamina dalam mengatasi kesulitan pembayaran kembali pinjaman-pinjamannya dengan menggunakan dana-dana yang tersedia yang dihimpun dari berbagai kenaikan harga ekspor terutama minyak dalam tahun 1973-1974, yang apabila tidak terjadi masalah Pertamina akan dapat kita gunakan untuk makin mempercepat pelaksanaan repelita. Demikian antara lain Presiden. Dari isi pidato itu dapat kita nilai bahwa "luka" yang dibuat Pertamina ke dalam tubuh negara cukup parah juga. Berakibat luas memperlambat pembangunan. Dalam kurun waktu tertentu oknum-oknum Pertamina telah sempat membikin resah masyarakat dengan berbagai skandal dan pembagian rezeki kepada sanak famili dan teman yang diangkat sebagai kontraktor, leveransir dan lain-lain. Kita telah bertekad menegakkan Hukum di negara tercinta ini, untuk menjamin ketertiban dan kenyamanan hidup. Telah begitu banyak penyeleweng ekonomi, politik, kekuasaan dan hukum yang kita minta pertanggungjawabannya di depan pengadilan. Pada gilirannya, kini masyarakat kepingin juga mendengar pertanggungjawaban oknum Pertamina yang telah gagal melola perusahaan negara itu. Semoga! DARMA USMAN Cilendek gg. Mesjid Rt. 22/V, Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus