Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

<font face=arial size=1 color=#ff9900>Gerindra</font><br />Jenderal Ganti Strategi

Prabowo Subianto mengubah taktik kampanye menyongsong Pemilu 2014. Soal dana, tetap bersandar pada sang adik.

21 November 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ACARA temu kader di Hotel Zam­rud, Cirebon, Kamis pekan lalu, menjadi ajang pengumuman Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang bakal diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sebelumnya, para pengurus partai terkesan malu-malu soal calon presiden, tapi di kota udang ini, Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, menyampaikan kepastian itu.

"Prabowo pasti maju menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden nanti," kata Hashim. Menurut dia, jajaran pengurus partai sudah melakukan persiapan bagi mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu agar bisa bersaing merebut kursi RI-1.

Majunya Prabowo sebagai calon presiden partai berlambang burung garuda ini memang sudah ditebak sejak awal. Apalagi namanya selalu masuk dua besar kandidat presiden dalam sejumlah survei.

Namun, berbeda dengan pemilu presiden 2009, Prabowo mengubah total strategi kampanyenya. Sumber Tempo mengatakan sekarang ini Prabowo tidak lagi jorjoran tampil di media atau beriklan di televisi. "Langkah itu tidak efektif," ujarnya. "Prabowo belajar banyak soal itu."

Dalam dua tahun terakhir, Prabowo tercatat hanya dua kali tampil beriklan di televisi. Penampilan teranyar pemilik PT Kiani Kertas ini adalah dalam iklan Hari Pahlawan dua pekan lalu.

Gaya baru Prabowo dalam berkampanye tak urung mendapat pujian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sebuah kesempatan, Yudhoyono mengatakan gaya Prabowo yang selektif tampil di media dan tidak gembar-gembor beriklan adalah langkah yang tepat. "Memang seperti itu seharusnya," kata sumber Tempo menirukan Yudhoyono.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Martin Hutabarat mengatakan partainya memang memilih fokus berkonsolidasi dengan melakukan kaderisasi ke semua daerah di Indonesia hingga tingkat ranting. Gerak cepat partai ini dilakukan berdasarkan pengalaman buruk dalam Pemilu 2009. "Kami tak mendapat suara di setiap tempat pemungutan suara yang tak ada saksi dari Gerindra," kata Martin.

Tak hanya itu, Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan kegiatan partai saat ini juga lebih banyak dilakukan di daerah-daerah dengan membangun sentra ekonomi baru. "Ini strategi kami mengambil simpati masyarakat secara langsung," ujarnya.

Tak hanya di Indonesia, Gerindra bergerak di luar negeri, misalnya Amerika Serikat, Qatar, dan Malaysia. "Di mana banyak tenaga kerja Indonesia, kami buka cabang di sana," kata Suhardi.

Seperti pemilu lalu, satu pesawat jet pribadi milik Hashim pun sudah disiapkan untuk kampanye. Jika tak digunakan, pesawat dengan kapasitas 12 orang ini diparkir di Bandara Halim Perdanakusuma. "Itu pesawat yang kami gunakan waktu Pemilu 2009," kata Martin. Pesawat itu kini dipakai Prabowo berkeliling Indonesia mengunjungi para kader partai.

Adapun pendanaan partai dan persiapan menuju pemilu presiden, menurut sumber Tempo, masih berasal dari kantong Prabowo dan Hashim. "Dana terbesar dari Pak Hashim," ujarnya. Hashim saat ini tercatat sebagai pemilik Nusantara Energi, yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, tambang batu bara, serta perkebunan kelapa sawit.

Sumber itu menambahkan, bisnis hak pengusahaan hutan yang dijalankan Prabowo melalui PT Kiani Kertas saat ini juga berbuah manis. Sebab, sejumlah titik di area miliknya punya kandungan batu bara yang besar. "Dan itu menjadi sumber dana yang utama untuk kegiatan politiknya," kata sumber itu.

Prabowo belum bisa dimintai komentar. Adapun Suhardi mengaku sumber pendanaan partai juga banyak yang datang dari kader lain. "Banyak orang cukup kaya di partai yang mau berkorban dana," katanya.

Fanny Febiana, Setri Yasra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus